Ray Dalio 'Penasihat Danantara' Warning Krisis Baru di AS, Buat Kacau

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Ray Dalio, pendiri Bridgewater yang juga kini ditunjuk sebagai salah satu anggota Dewan Penasihat Badan Pelaksana Investasi Daya Aguna Nusantara (BPI Danantara) RI, memberi peringatan ke ekonomi Amerika Serikat (AS), Rabu (12/3/2025).

Ia mengatakan bahwa bahwa masalah permintaan-penawaran yang signifikan terkait utang Paman Sam dapat berdampak sangat mengganggu pada ekonomi global.

Hal ini adalah bagian dari serangkaian peringatan keras lain yang sebelumnya diutarakan miliarder dana lindung nilai AS itu. Perlu diketahui, saat ini utang nasional AS sudah mencapai lebih dari US$36,2 triliun (Rp 5.954 triliun).

"Hal pertama adalah masalah utang, kami memiliki masalah permintaan-penawaran yang sangat parah," kata Dalio dalam wawancara dengan CNBC International, Rabu (12/3/2025).

"[AS harus] menjual sejumlah utang yang tidak akan diinginkan dunia."

Ia pun mengatakan "ini sudah dekat" dan "ini sangat penting". Menurutnya itu akan menjadi masalah besar, yang mengejutkan.

"Defisit AS perlu berubah dari tingkat yang diproyeksikan sebesar 7,2% dari produk domestik bruto menjadi sekitar 3% dari PDB," jelasnya.

"Itu masalah besar. Anda akan melihat perkembangan yang mengejutkan dalam hal bagaimana hal itu akan ditangani."

Komentar ini juga disampaikan saat pasar saham AS turun signifikan dalam beberapa hari terakhir. Ketidakpastian kebijakan perdagangan telah menambah rasa tidak nyaman di Wall Street, dengan para investor khawatir tentang dampak perang dagang yang sedang terjadi pada ekonomi global.

Sementara itu, saat ditanya apakah utang ini bisa menyebabkan periode penghematan lebih lanjut di AS, ia mengatakan masalah tersebut dapat mengakibatkan restrukturisasi utang. AS, lanjutnya, bisa memberikan tekanan pada negara lain untuk membeli utang atau bahkan menghentikan pembayaran ke beberapa negara kreditur.

"Sama seperti kita melihat pergeseran politik dan geopolitik yang tampaknya tak terbayangkan bagi kebanyakan orang, jika Anda hanya melihat sejarah, Anda akan melihat hal-hal ini berulang terus-menerus," kata Dalio.

"Kita akan terkejut dengan beberapa perkembangan yang tampaknya sama mengejutkannya dengan perkembangan yang telah kita lihat," tambahnya.

Perlu diketahui pernyataan ini muncul saat ancaman resesi menghantui Amerika. Ini merujuk data permodelan GDPNow dari Federal Reserve Atlanta yang memprediksi pertumbuhan berdasarkan data ekonomi yang ada, yang menujukan bagaimana ekonomi AS dapat berkontraksi 2,4% di kuartal pertama (secara tahunan) awal pekan lalu.

Ini kemudian disusul analis Goldman Sachs yang mengatakan bahwa peluang resesi AS telah meningkat dari 15% ke 20%. Morgan Stanley memangkas perkiraan pertumbuhan PDB 2025 dari 1,9% menjadi 1,5%.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tony Blair & Ray Dalio Masuk Danantara, Dewas Buka Suara!

Next Article Calon Menteri Prabowo Dapat Pembekalan dari Crazy Rich Ray Dalio

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|