Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan realisasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) rumah subsidi terus meningkat.
Menteri yang kerap disapa Ara ini melaporkan KPR subsidi dari 1 Januari hingga 15 September telah mencapai 221.047 unit.
"Saya sampaikan, bahwa realisasi KPR subsidi per 15 September 2025, totalnya mencapai 221.047 unit," kata Ara saat konferensi pers di Kejaksaan Agung (Kejagung), Selasa (23/9/2025).
Secara lebih rinci, dari total 221.047 tersebut, untuk KPR rumah subsidi dari yang masih proses pembangunan, ready stock (sudah dibangun tetapi belum akad kredit), hingga akad kredit tetapi dana pinjaman KPR belum cair sudah mencapai 45.385 unit.
Sedangkan, untuk penyaluran KPR dengan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari yang sudah akad kredit sampai akad Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) khusus ASN yang sudah terbangun, sudah mencapai 175.662 unit.
Foto: Suasana proyek pembangunan dengan menggunakan bata ringan perumahan di Depok, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Suasana proyek pembangunan dengan menggunakan bata ringan perumahan di Depok, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
"Dari bangun sampai akad, juga masih dalam pembangunan, kredit juga belum cair itu ada 45.385 unit. Sedangkan KPR FLPP dan akad Tapera yang sudah terealisasi sudah mencapai 175.662 unit," terang Ara.
Dengan realisasi itu, Ara optimistis target penyaluran KPR subsidi sebanyak 350 ribu unit dapat tercapai. Untuk itu, pihaknya mengeluarkan berbagai kebijakan insentif dengan kerja sama berbagai pihak, di mana salah satunya yakni Kejagung.
"Kami sudah berikan insentif berupa BPHTB dan PBG gratis serta rumahnya berkualitas. Saya berharap itu juga bisa digunakan karena sangat bagus," ujarnya.
Menteri Ara juga mengungkapkan pencapaian bahwa pembangunan rumah subsidi tahun ini menjadi yang terbanyak diantara tahun-tahun lain.
"Bahwa rumah subsidi ini meningkat rata-rata biasanya setiap tahun 200 ribu. Tahun ini pertama kali sepanjang sejarah menjadi 350 ribu untuk tahun ini," pungkasnya.
(chd/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menteri Ara Sudah Belanjakan Anggaran Rp 113,6 M, untuk Apa Saja?