Rencana 'Repatriasi Dolar' WNI, Purbaya Beberkan Update Terbaru

10 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sebelumnya mengungkapkan rencana meluncurkan insentif baru agar masyarakat tidak lagi menyimpan dolar di luar negeri. Rencana tersebut disampaikan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa setelah dibahas dalam rapat terbatas pertamanya bersama Presiden RI Prabowo Subianto.

Insentif baru ini terkait upaya agar dapat menarik dolar ke dalam negeri. Namun, hingga saat ini, belum ada perkembangan lebih lanjut mengenai rilis insentif ini. Diketahui dari Purbaya, Kementerian Keuangan ternyata sedang menunggu pihak lain untuk mematangkan rencana tersebut. Sayangnya, Purbaya tidak mengungkapkan nama ataupun identitas pihak yang bersangkutan

"Oh belum. Orangnya belum datang ke sini lagi. Yang suruh ngitung belum datang. Kalau dia ngitungnya yang bunga kan. Yang insentif kan. Masih diitung sama orang-orangnya," ujarnya saat ditemui di gedung Equity Tower Jakarta, Rabu malam (9/10).

Purbaya menambahkan, belum ada pembahasan lanjutan dari pihak manapun terkait repatriasi dolar. Sebelumnya, Purbaya memandang rencana tersebut cukup bagus. Namun Ia belum bisa membeberkan detail insentif yang dimaksud, namun rencananya akan dijalankan dalam kurun waktu satu bulan ke depan.

"Saya lihat rencananya cukup bagus sekali, jadi kemungkinan bisa dijalankan dalam waktu mungkin satu bulan ke depan itu utamanya," kata Purbaya beberapa waktu lalu.

Purbaya juga menjelaskan bahwa insentif ini ditujukan untuk individu yang sering menyimpan uang di luar negeri. Dengan adanya "pemanis" ini diharapkan bisa membuat orang mau menyimpang uang di perbankan di Indonesia.

"Nggak-nggak (bukan seperti DHE/Devisa Hasil Ekspor), ini betul-betul market based, kalau saya kan orang market, jadi ya market based, bukan memaksa orang," katanya.

Dia juga melihat bahwa setiap bulan banyak orang yang mengirim uang ke luar negeri, khususnya negara-negara yang berada di kawasan. Selain itu menurutnya insentif ini juga diharapkan bisa membuat cadangan devisa Indonesia menjadi lebih besar.

"Dan perbankan kita punya suplai dolar lebih banyak lagi, dan nanti proyek-proyek yang let say hilirisasi kan biasanya perlu dolar financing kan? dananya ada di sini dengan bunga yang cukupm baik, dan yang untung adalah perbankan dalam negeri sendiri," tuturnya.


(rob/haa)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Besok! Menkeu Transfer Uang Rp 200 T dari BI ke 6 Bank

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|