Repelita Raksasa Ekonomi Asia Terungkap, Ini Fokus Utamanya

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Komite Sentral Partai Komunis China bersumpah untuk membangun sistem industri modern dan berupaya keras mencapai kemandirian teknologi. Langkah ini dilihat sebagai kunci untuk memperkuat posisi China dalam persaingan yang semakin intensif dengan Amerika Serikat (AS)

Komunike yang dirilis setelah pertemuan tertutup empat hari, yang dikenal sebagai plenum, menunjukkan kontinuitas kebijakan ekonomi China lima tahun ke depan bak Repelita (Rencana Pembangunan Lima Tahun). Prioritas utama yang digariskan adalah membangun "sistem industri modern dengan manufaktur maju sebagai tulang punggung".

"Selain itu, kebijakan ekonomi ditujukan untuk mempercepat kemandirian ilmiah dan teknologi tingkat tinggi. Tujuan-tujuan ini ditempatkan di depan pengembangan pasar domestik yang kuat," tulis plenum itu dikutip Reuters, dikutip Jumat (24/10/2025).

Menurut analis Julian Evans-Pritchard dari Capital Economics, hasil pertemuan itu mengirimkan pesan bahwa manufaktur tetap menjadi pusat ambisi China untuk kekuatan dan keamanan nasional. "Masih ada ketegangan yang belum terselesaikan antara keinginan kepemimpinan yang nyata untuk meningkatkan konsumsi dan tujuannya untuk menopang ukuran sektor manufakturnya," kata Evans-Pritchard.

Pertumbuhan ekonomi China melambat ke laju terlemahnya dalam setahun pada kuarta-III (Q3) tahun ini. Permintaan domestik yang rapuh membuat ekonomi sangat bergantung pada pabrik-pabrik ekspornya, bahkan di tengah tarif AS yang memicu kekhawatiran tentang memperdalam ketidakseimbangan struktural, menyebabkan kelebihan kapasitas (overcapacity) yang merajalela dan memicu tekanan deflasi.

Upah rendah, tunjangan kesejahteraan sosial yang minim, dan kepercayaan pekerja yang terbatas pada pekerjaan mereka menjadi pilar utama daya saing ekspor manufaktur China. Ini membuat permintaan domestik tertekan dan produsen tetap bergantung pada daya beli negara lain, yang memicu ketegangan perdagangan.

Sementara itu, tingkat investasi yang tinggi yang disyaratkan oleh kebijakan ini telah mendorong total utang China ke tingkat yang sangat tinggi, mencapai tiga kali lipat ukuran ekonominya. "Risiko utama di sini adalah koeksistensi utang tinggi dan inflasi rendah," kata Direktur China di Eurasia Group, Dan Wang, yang menyebut model pertumbuhan China "sangat rapuh."

Meskipun menghadapi tantangan internal, kebijakan industri China yang kuat telah membangun rantai pasokan domestik yang canggih dan membawa negara itu ke dominasi global di banyak sektor. Keunggulan ini memberikan Beijing kepercayaan diri dalam perang dagang dengan AS, meskipun Presiden Donald Trump mengancam akan memberlakukan tarif tiga digit.

Dalam pertemuan tertutup tersebut, selain memetakan tujuan ekonomi, para pemimpin Partai juga mengganti 11 anggota Komite Sentral. Jumlah ini adalah perombakan personel tertinggi sejak 2017 di tengah pembersihan korupsi militer yang sedang berlangsung.

Di sisi lain, China juga mengisyaratkan upaya untuk meningkatkan jaring pengaman sosial, dengan janji "berinvestasi pada masyarakat" yang mungkin berarti peningkatan asuransi kesehatan dan pensiun pedesaan. Meskipun implementasinya belum dijelaskan secara rinci.


(tps/șef)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Kabar Buruk Ekonomi China, Muncul Deflasi hingga bak "Perang Saudara"

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|