Resmi! Trump Mulai Perang Baru Hari Ini

2 months ago 28

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menepati janjinya Senin untuk mengenakan tarif sebesar 25% pada impor baja dan aluminium. Ini menjadi menjadi perang barunya ke perdagangan global, dengan kenaikan tarif yang telah lama ia janjikan ke banyak negara termasuk China, Eropa bahkan sekutu dekat AS.

"Hari ini saya menyederhanakan tarif kami untuk baja dan aluminium," kata Trump di Ruang Oval saat menandatangani perintah eksekutif, dikutip AFP, Selasa (11/2/2025).

"Bebannya 25% tanpa pengecualian atau pembebasan," ujarnya.

Trump juga mengisyaratkan bahwa ia akan mempertimbangkan untuk mengenakan tarif tambahan lain. Ini khususnya pada mobil, farmasi, dan chip komputer.

Kanada dan Meksiko, yang memang sudah diancam dengan tarif namun mengalami penundaan 30 hari, diyakini terkena imbas mengingat statusnya yang merupakan importir baja terbesar AS. Sementara itu Brasil, Korea Selatan (Korsel) dan tetangga RI, Vietnam, juga bisa jadi korban karena merupakan penyedia baja utama.

Di kesempatan yang sama Trump juga mengonfirmasikan ia sedang mempertimbangkan pengecualian tarif baja bagi Australia. Pasalnya dengan Negeri Kanguru, AS mencatat surplus.

"Kami memiliki surplus (perdagangan) dengan Australia, salah satu dari sedikit surplus," tegasnya.

"Dan alasannya adalah mereka membeli banyak pesawat terbang. Mereka agak jauh dan membutuhkan banyak pesawat terbang," katanya lagi.

Ini pun didukung pernyataan Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese tepat sebelum pengumuman Trump. Ia mengatakan dalam pembicaraan melalui telepon, "presiden AS setuju bahwa pengecualian sedang dipertimbangkan demi kepentingan kedua negara kita".

Trump memberlakukan tarif besar-besaran selama masa jabatannya sebagai presiden 2017-2021 untuk melindungi industri AS. Menurutnya AS menghadapi persaingan tidak adil dari negara-negara Asia dan Eropa.

Tetapi kemudian, ia memberikan beberapa mitra dagang kuota bebas bea, termasuk Kanada, Meksiko, dan Brasil. Kebijakan makin diperlebar di masa mantan Presiden Joe Biden ke Inggris, Jepang, dan Uni Eropa (US), seiring utilisasi kapasitas pabrik baja AS yang telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Perang "Timbal Balik"

Sebelumnya, berbicara kepada wartawan di Air Force One dalam perjalanannya ke NFL Super Bowl di New Orleans Minggu malam waktu setempat, Trump mengatakan bahwa ia akan mengadakan konferensi pers pada hari Selasa atau Rabu untuk memberikan informasi terperinci tentang rencana "tarif timbal balik". Ia menambahkan bahwa ia pertama kali mengungkapkan pada hari Jumat bahwa ia merencanakan tarif timbal balik untuk memastikan "bahwa kita diperlakukan secara merata dengan negara lain".

Pria 78 tahun itu telah lama mengeluh tentang tarif 10% UE untuk impor mobil yang jauh lebih tinggi daripada tarif mobil AS sebesar 2,5%. Ia sering menyatakan bahwa Eropa "tidak akan mengambil mobil kami" tetapi mengirim jutaan mobil ke barat melintasi Atlantik setiap tahun.

Namun, AS menikmati tarif 25% untuk truk pikap, sumber laba penting bagi produsen mobil Detroit General Motors, Ford dan Stellantis di AS. Tingkat tarif rata-rata tertimbang perdagangan AS, menurut data Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) adalah sekitar 2,2%, dibandingkan dengan 12% untuk India, 6,7% untuk Brasil, 5,1% untuk Vietnam, dan 2,7% untuk negara-negara Uni Eropa (UE).


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump 'Warning' Efek Pengenaan Tarif Tinggi

Next Article Trump atau Kamala Harris, Ini Dampak Pilpres AS ke Perdagangan Dunia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|