RI Cetak Sawah Baru 400 Ribu Hektare Tahun Depan, Anggaran Rp 10 T

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah berencana memperluas lahan pertanian nasional dengan mencetak sawah baru seluas 400 ribu hektare pada 2026. Langkah ini merupakan bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan dan memperluas kawasan lumbung pangan di berbagai daerah.

Menteri Pertanian sekaligus Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Amran Sulaiman mengatakan program cetak sawah ini akan menjadi lanjutan dari tahun 2025 yang telah menargetkan 225 ribu hektare.

"Insyaallah cetak sawah tahun depan kita upayakan 400 ribu hektare. Tahun ini, 225 ribu hektare dan insyaallah tahun berikutnya kita akan lanjutkan," ujar Amran saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Amran menjelaskan, target 400 ribu hektare itu sudah termasuk dalam program food estate yang akan dikembangkan di beberapa wilayah strategis. "Ya, termasuk food estate di Papua, dengan Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan di Sumatera Selatan," katanya.

Ia menambahkan, anggaran yang disiapkan untuk program cetak sawah tersebut mencapai hampir Rp10 triliun.

"Kurang lebih (anggarannya) hampir Rp10 triliun," ungkap dia.

Petani menanam padi di dekat sungai Citarum dekat Muara Gembong, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, 22 Februari 2018. REUTERS / Darren WhitesideFoto: REUTERS/Darren Whiteside
Petani menanam padi di dekat sungai Citarum dekat Muara Gembong, Provinsi Jawa Barat, Indonesia, 22 Februari 2018. REUTERS / Darren Whiteside

Adapun untuk lahan baru di luar food estate, Kementerian Pertanian menargetkan minimal 200 ribu hektare di tahun depan, bahkan bisa mencapai 225 ribu hektare tergantung kesiapan lahan di lapangan.

"200 ribu target, minimal ya 225 ribu hektare tahun depan," ujarnya.

Amran juga menyebutkan, pemerintah masih berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN untuk memastikan ketersediaan lahan pertanian baru, termasuk untuk rencana besar pengembangan tanaman singkong dan tebu sebagai bahan baku etanol.

"Yang singkong doakan, kami koordinasi dulu dengan Menteri ATR/BPN, lahannya yang 1 juta hektare, itu perintah Bapak Presiden," kata Amran.

Menurutnya, lahan pertanian baru ini akan tersebar di berbagai daerah sesuai dengan kesesuaian agroklimat. "Seluruh Indonesia, di mana yang agroklimatnya cocok," pungkasnya.


(wur)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Video: Efisiensi Jadi Tantangan, Solok Fokus Ketahanan Pangan

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|