Saat Pengeluaran untuk Rokok Kalahkan Padi-padian, Telur dan Susu 

2 hours ago 4

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU-- Seorang pria memegang sejumlah bungkus kerupuk ikan di perempatan lampu merah Bunderan Adipura, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Selasa (16/9/2025). Di saat lampu pengatur lalu lintas menyala merah, ia pun sigap menghampiri satu per satu pengendara yang sedang berhenti untuk menawarkan kerupuknya itu.

Namun sayang, di siang itu tak ada satupun pengendara yang membeli kerupuknya hingga lampu pengatur lalu lintas menyala hijau. Para pengendara pun berlalu, dan pedagang kerupuk bernama Rolim (28) itu kembali menepi.

Sembari menunggu lampu pengatur lalu lintas menyala merah kembali, Rolim tampak mengambil kembali sebatang rokok, yang tadi sempat disimpannya saat menawarkan kerupuk. Rokok yang masih menyala itu kemudian dihisapnya dalam-dalam, dan dihembuskannya asap putih ke udara.

Kali ini, meski lampu pengatur lalu lintas menyala merah, Rolim tampak mengabaikannya. Ia memilih untuk terus menghisap rokoknya. “Lagi tanggung,” kata pria asal Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu itu.

Rolim berjualan kerupuk milik ibunya setiap hari, mulai dari pagi sampai sore. Dari hasil berjualan kerupuk itu, omset yang diperolehnya sekitar Rp 300 ribu per hari. Uang itu seluruhnya diserahkan kepada ibunya selaku pemilik dagangan.

Rolim hanya mengambil Rp 30 ribu untuk makan selama berjualan. Selain itu, ia juga menyisihkan uang Rp 17 ribu – Rp 20 ribu untuk membeli rokok. “Rokok sehari habis sebungkus,” ucap pria lajang itu.

Rolim mengakui, merokok sudah menjadi kebiasaannya. Karena itu, rokok  menjadi pengeluaran utamanya selain makanan. “Kalau lagi gak punya uang sama sekali sih ya gak merokok. Tapi kalau ada uang, ya buat beli makanan dan beli rokok,” katanya.

Rolim tak sendiri. Banyak warga Kabupaten Indramayu lainnya yang juga menjadikan pengeluaran rokok sebagai salah satu kebutuhan pokok selain makanan dan minuman.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|