Saham DADA Ambruk, Pengendali Bikin Aksi Baru

15 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia  Pengendali PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA) menambah porsi kepemilikan sahamnya di pasar. Berdasarkan keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Karya Permata Inovasi Indonesa melakukan pembelian saham sebanyak 430,61 juta lembar pada 14 Oktober 2025.

Transaksi tersebut dilakukan dengan harga pembelian antara Rp 152–Rp190 per lembar.

Usai transaksi ini, jumlah saham DADA milik Karya Permata Inovasi Indonesia meningkat dari 4,21 miliar lembar (56,62%) menjadi 4,64 miliar lembar (62,41%).

Dalam dokumen yang sama, perseroan menegaskan bahwa transaksi tersebut merupakan pembelian langsung, bukan bagian dari repurchase agreement (repo). Tujuan pembelian ini disebut sebagai investasi, dan kepemilikan saham dikonfirmasi langsung di bawah pengendali perseroan.

Dengan tambahan pembelian ini, pengendali DADA juga memastikan akan tetap mempertahankan status pengendalian di perusahaan.

Akan tetapi pada hari yang sama, Karya Prima melepas 1,82 miliar saham, sehingga kepemilikan turun menjadi 2,82 miliar (37,9%). Perusahaan melepas DADA dengan kisaran harga Rp 153–Rp 232.

Sebelumnya Karya Permata Inovasi Indonesia pada 10 Oktober 2025 lalu telah melepas 2,15 miliar saham DADA. Transaksi tersebut dilakukan pada hari perdagangan di mana saham DADA menyentuh level harga tertinggi dalam lima tahun terakhir. 

Sebagai informasi, saham DADA sempat menjadi sorotan. Pada awal tahun harga saham emiten bersandi DADA ini bertengger di level Rp 9.

Kemudian saham DADA sempat menyentuh level tertinggi Rp 240 pada 10 Oktober 2025, setelah sebelumnya mencapai harga penutupan tertinggi Rp 178 pada 8 Oktober 2025.

Dengan demikian saham DADA sempat melonjak 2.000% lebih sepanjang tahun berjalan (ytd).

Setelah pengendali melepas 2,15 miliar saham, DADA langsung auto reject bawah (ARB) berjilid. Dalam enam hari perdagangan terakhir, saham DADA sudah turun 61,24%. 

Sebagai informasi, kenaikan saham DADA diikuti dengan rumor yang menyebut harga saham akan menyentuh ratusan ribu rupiah. Akan tetapi tidak ada kejelasan informasi mengenai hal tersebut.

Bursa Efek Indonesia sempat mengkritisi kenaikan saham DADA. Manajemen menyebut bahwa tidak memiliki informasi penting yang belum diungkapkan dan dapat mempengaruhi saham perusahaan.

"Hingga surat ini dibuat, tidak terdapat kejadian, kondisi, atau fakta penting lainnya yang material yang dapat mempengaruhi harga saham Perseroan maupun kelangsungan usaha Perseroan," tulis manajemen.

Sebelumnya, DADA masuk ke Papan Pemantauan Khusus atau Full Call Auction (FCA). Kemudian Bursa EFek Indonesia mengeluarkan DADA dari FCA setelah sahamnya menunjukkan peningkatan likuiditas signifikan.

Kepala Divisi Peraturan dan Layanan Perusahaan Tercatat BEI, Teuku Fahmi Ariandar membenarkan hal ini bahwa, saham DADA dipindahkan dari Papan Pemantauan Khusus ke Papan Pengembangan, efektif mulai Jumat (10/10/2025).

Dalam keterangan tersebut, BEI menyebut saham DADA tidak lagi memenuhi kriteria efek berisiko rendah likuiditas, yakni harga rata-rata saham di bawah Rp51 atau nilai transaksi harian di bawah Rp5 juta dengan volume kurang dari 10.000 saham selama tiga bulan terakhir.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Prajogo Pangestu Borong Saham BREN 3 Juta Lembar di Harga Segini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|