Prajurit TNI dari Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-Papua Nugini (PNG) Yonif 312/Kala Hitam (KH) berjaga saat pelayanan Program Cek Kesehatan Gratis di Kampung Bupul, Distrik Elikobel, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Rabu (9/7/2025). Pengawalan tersebut dilakukan untuk memastikan keamanan dan kelancaran kegiatan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat di wilayah perbatasan Indonesia-Papua Nugini. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S - tom
Harianjogja.com, MONOKWARI - Satu anggota TNI gugur akibat serangan dari kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat/Organisasi Papua Merdeka (TPNPB/OPM) di Distrik Moskona Utara, Teluk Bintuni, Papua Barat, Sabtu (11/10).
Dalam insiden itu, satu prajurit TNI atas nama Prajurit Kepala (Praka) Amin Nurohman dari Satgas Yonif 410/Alugoro gugur saat menjalankan tugas anjangsana kepada warga setempat bersama personel Satgas Yonif 410/Alugro lainnya.
"Benar telah terjadi penyerangan dan penembakan oleh kelompok TNPB/OPM Kodap IV Sorong Raya pimpinan Demi Moss. Satu pucuk senjata milik almarhum juga dirampas kelompok bersenjata itu," kata Kapendam.
Menurut Daniel, aksi tersebut menambah daftar kekerasan bersenjata yang dilakukan kelompok separatis terhadap aparat keamanan maupun warga sipil di wilayah Papua Barat.
Kodam XVIII/Kasuari masih melakukan langkah pengamanan lanjutan sekaligus melakukan koordinasi dengan aparat terkait untuk memastikan situasi di sekitar Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, tetap kondusif.
"Peristiwa ini menunjukkan bentuk kekejaman yang kerap dilakukan kelompok bersenjata terhadap TNI dan Polri maupun masyarakat umum," ucapnya.
Ia mengatakan jenazah Praka Amin Nurohman sedang dalam proses evakuasi dari Teluk Bintuni menuju kampung halamannya di Kebumen, Jawa Tengah.
Kodam XVIII/Kasuari berkomitmen akan mengejar dan menangkap para pelaku. "Kodam XVIII/Kasuari berkomitmen akan mengejar dan menangkap para pelaku penembakan itu," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara