Setahun Berdampak: Listrik Desa Perkuat Ekonomi dan Pemerataan Energi

4 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah terus memperluas akses energi bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Di bawah arahan Presiden RI Prabowo Subianto, program Listrik Desa (Lisdes) dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) menjadi langkah strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional sekaligus menghadirkan keadilan energi bagi seluruh warga negara.

Kini, hampir seluruh warga desa di berbagai pelosok negeri telah menikmati penerangan listrik. Kehadiran energi di desa-desa bukan hanya menyalakan rumah, tapi juga membuka jalan bagi kegiatan ekonomi baru di pedesaan, mulai dari industri kecil, usaha rumahan, hingga peningkatan produktivitas pertanian.

"Di desa-desa terpencil, cahaya listrik kini menjadi simbol kehadiran negara dan pembuka jalan bagi kesempatan sosial-ekonomi. Listrik tidak lagi hanya aspek penerangan, namun meningkatkan pula akses pendidikan, produktivitas, dan taraf hidup masyarakat," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, dikutip Jumat (24/10/2025).

Program Listrik Desa telah menjangkau 10.068 lokasi dan memberi manfaat bagi lebih dari 1,2 juta calon pelanggan baru. Sementara realisasi BPBL periode 2024 mencapai 155.429 rumah tangga (RT), dan hingga September 2025 sebanyak 135.482 RT terpasang dari target 215.000 RT sampai akhir tahun.

Melalui dua program ini, pemerintah berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat sekaligus mempercepat pemerataan energi nasional sebagai bagian dari pembangunan berkeadilan dan kemandirian ekonomi bangsa.

Meski demikian, upaya mencapai elektrifikasi penuh masih menghadapi tantangan. Rasio elektrifikasi nasional kini telah mencapai 99,1%. Namun, sebagian wilayah terpencil masih sulit dijangkau karena kondisi geografis dan sebaran rumah penduduk di pulau-pulau terluar serta daerah pedalaman.

Untuk menjangkau wilayah tersebut, Kementerian ESDM terus mempercepat transformasi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan. Pemerintah juga memperluas pembangunan proyek pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) di berbagai daerah.

"Perubahan arah kebijakan juga mencakup transformasi menuju energi yang bersih dan berkelanjutan. Pemerintah sudah meresmikan puluhan pembangkit energi terbarukan, mempercepat proyek PLTS berkapasitas 100 gigawatt, dan melibatkan koperasi desa dalam transisi energi. Ekonomi dan ekologi tidak harus dipertentangkan. Keduanya bersinergi menciptakan fondasi pembangunan yang berkelanjutan, inklusif, dan merata," ucap Bahlil.

Dia juga menegaskan tekad pemerintah untuk mempercepat pencapaian elektrifikasi 100%.

"Setelah 80 tahun merdeka, tidak selayaknya ada warga yang masih mengalami gelap gulita," ujar Bahlil.

Program Listrik Desa dan BPBL memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Ruslam, warga Desa Bandar Jaya, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, kini dapat menikmati terang tanpa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bahan bakar genset.

"Alhamdulillah, sekarang rumah kami terang, tanpa harus mikir beli bensin tiap malam. Anak-anak bisa belajar sampai malam, istri bisa menjahit tanpa terburu-buru, dan saya bisa istirahat dengan tenang," kata Ruslam.

Dampak positif juga dirasakan warga Papua Barat. Di Kampung Iraiweri, Distrik Anggi, Pegunungan Arfak, masyarakat kini mendapatkan aliran listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Anggi, yang menjadi solusi terbaik bagi daerah terpencil.

"Semua rumah itu harus dapat listrik, supaya untuk kami punya anak-anak kami itu bisa belajar, mamak-mamak bisa masak dengan (penerangan) lampu. Saat saya lahir di sini, kami belum ada lampu. Kami bikin api. Kami baca, belajar, itu pasang, bikin gelegar untuk jadi pelita," ujar Elias Inyomusi.

Pemerintah menargetkan rasio elektrifikasi nasional mencapai 100% pada 2030 mendatang. Langkah ini menjadi komitmen untuk memastikan seluruh masyarakat Indonesia menikmati manfaat energi secara adil dan berkelanjutan, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional dari desa hingga kota.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Prabowo Titahkan Bahlil Seluruh Desa di RI Sudah Teraliri Listrik

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|