Siap-Siap RI Diserbu Pemain Baru, Bos Pabrikan Mobil Ungkap Fakta

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa brand mobil baru asal China bakal kembali masuk ke pasar otomotif Indonesia. Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto memberi bocoran bahwa beberapa diantaranya bakal merakit kendaraannya di Handal Indonesia Motor (HIM). Mengutip situs resminya, PT Handal Indonesia Motor (HIM) disebutkan sebagai perusahaan perakitan mobil. Pabrik yang berlokasi di Pondok Ungu Bekasi, Jawa Barat ini memproduksi berbagai merek mobil. Termasuk Hyundai.

"Sudah ada 3-4 lagi yang akan masuk ke tempat saya. Ada yang dari China, ada juga yang tidak dari China. Jadi tinggal ditunggu," kata Jongkie yang juga Wakil Presiden Komisaris PT Handal Indonesia Motor ketika ditemui CNBC Indonesia dikutip Jumat (24/1/2025).

Pabrik PT Handal yang berlokasi di Pondok Ungu, Bekasi saat sudah diisi tiga merek sekaligus, yakni Chery, Neta, dan Jetour. Namun, Jongkie belum bisa menyebut nama-nama brand baru yang bakal masuk tersebut.

"Saya tidak bisa ungkap karena kan ada perjanjian. Saya tidak boleh umumkan sebelum mereka umumkan," sebutnya.

Terbaru Geely juga sudah mengumumkan bakal menggunakan fasilitas pabrik HIM dalam merakit kendaraannya di Indonesia. Geely akan menggunakan pabrik baru tahap kedua milik HIM yang juga berlokasi di Bekasi.

Seperti diketahui, HIM mulanya merakit mobil buatan Hyundai. Namun, sejak empat tahun lalu, mereka menjadi general assembler atau pabrik independen yang memegang produksi sejumlah mobil asal China.

"Yang di Cikampek itu pun kami sudah menandatangani lebih dari 4-5 merek. Jadi kami terima semua karena memang ini sifatnya adalah pabrik perakitan umum atau general assembler sebutannya lah,"

Pabrik Handal di Cikampek, Purwakarta jauh lebih besar dibandingkan di Bekasi. Bahkan, kapasitas produksinya diklaim tiga kali lebih banyak. Pabrik tersebut dibangun di kawasan Integrated Industrial Park atau IIP Purwakarta.

(dce)

Next Article Alert! Industri Otomotif Jerman Megap-Megap, Ini Deretan Penyebabnya