Siswa yang Keracunan Usai Santap MBG di Bandung Barat Nyaris 1.000 Orang, Tersebar di 3 Kluster

2 hours ago 1

Sekda Jawa Barat Herman Suryatman Mengunjungi Korban Keracunan Massal di Posko Kecamatan Cipongkor, KBB Usai Mengkonsumsi MBG.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Jumlah siswa yang tumbang karena diduga keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat nyaris mencapai 1.000 siswa yang terdata hingga Rabu (24/9/2025) siang.

Kasus dugaan keracunan itu terbagi ke dalam tiga klaster dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Klaster pertama yang diproduksi SPPG di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Cipongkor yang dibagikan pada Senin (23/9/2025), yang korbannya mencapai sekitar 411 siswa hingga pagi tadi.

Kemudian kluster SPPG Kampung Pasirsaji, Desa Negalsari, Cipongkor yang dibagikan pada Rabu (24/9/2025) ada sekitar 500 korban yang ditangani di Posko Puskesmas dan Kecamatan Cipongkor dan Puskesmas Citalem, serta sekitar 60 siswa SMKN 1 Cihampelas dari kluster SPPG di Desa Mekarmukti, Cihampelas.

"Tentu sekali lagi tidak kita harapkan, tapi faktanya ada musibah ya keracunan. Keluhannya pada umumnya itu mual, kemudian sesak, pusing, lemas. Ada juga 1–2 yang kejang, sebagian besar lemas, pusing, mual, dan ada juga yang sesak. Tentu yang pertama yang kami lakukan adalah memastikan semua anak tertangani dengan baik," ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman di lokasi.

Untuk kasus dugaan keracunan massal usai mengkonsumsi MBG kluster pertama, hampir semuanya sudah dipulangkan ke rumah. Namun, masih ada yang mendapatkan perawatan di RSUD Cililin. Sedangkan kluster kedua ditangani di Posko Puskesmas dan Kantor Kecamatan Cipongkor sekitar 400 orang serta Puskesmas Citalem sekitar 100 orang.

Untuk yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, dirujuk ke rumah sakit terdekat. Kemudian kluster ketiga sekitar 60 orang siswa mendapat penanganan di Puskesmas Cihampelas.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|