Jakarta, CNBC Indonesia - Skandal air kemasan menggegerkan Paris, Prancis. Ini terkait sejumlah merk yang kerap menyebut produknya "air mineral alami".
Berita ini dimulai saat investigasi dilakukan dua laman lokal Le Monde dan Radio France tahun lalu. Keduanya mengungkapkan bahwa setidaknya sepertiga air mineral yang dijual di Prancis telah diolah secara ilegal, baik dengan sinar ultraviolet, filter karbon, atau saringan mikro ultra-halus yang biasa digunakan untuk menyaring bakteri.
Masalahnya bukan soal kesehatan masyarakat. Air yang diolah, secara definisi, aman untuk diminum.
Masalahnya adalah, menurut hukum Uni Eropa, "air mineral alami" yang dijual dengan harga jauh lebih mahal daripada air keran, seharusnya tidak boleh diubah. Baik dari sumber bawah tanah maupun dari botolnya.
Di Paris selama ini merk seperti Evian, Vichy, dan Perrier, yang sukses bahkan di dunia, juga memoles citra "air dari lereng gunung", "aliran sungai yang deras", atau "air murni dan mineral yang menyehatkan". Mengakui bahwa perusahaan telah menyaring air berisiko merusak "mantra pasar".
Khusus label ikonik Perrier dan perusahaan induknya, Nestlé, kejadian ini menjerat pemerintahan Presiden Emmanuel Macron. Dalam laporan BBC di Agustus disebut ada tuduhan bahwa para eksekutif dan menteri berkonspirasi untuk merahasiakan kasus ini, menutupi laporan kontaminasi, dan mengubah aturan agar Perrier dapat terus menggunakan mikrofiltrasi.
Dalam investigasi mereka, Le Monde dan Radio France menuduh bahwa pemerintah menganggap industri air mineral begitu strategis. Sehingga, mereka setuju untuk menyembunyikan informasi yang dianggap "merugikan" ke publik.
Penyelidikan Senat atas kasus ini pun menuduh pemerintah melakukan "strategi yang disengaja" bahkan "berpura-pura". Komisi Eropa sendiri telah diminta Prancis untuk memutuskan tingkat mikrofiltrasi yang diizinkan untuk "air mineral alami".
Mengutip AFP pada September, skandal ini akhirnya membuat kelompok konsumen Prancis menuntut larangan penjualan khususnya Perrier. Sebuah asosiasi hak konsumen yang berpengaruh mendesak pengadilan untuk melarang penjualan, menyatakan bahwa klaim merek tersebut bahwa produknya "alami" menyesatkan.
UFC-Que Choisir, yang mengajukan permohonan ke pengadilan di Nanterre, dekat Paris, menyatakan bahwa merek Perrier milik Nestle harus dilarang sementara. Perusahaan harus diperintahkan menghentikan deskripsi yang disebut mereka "tidak jujur", tentang air tersebut.
"Konsumen membeli air yang dijual sebagai air mineral alami, tetapi sebenarnya bukan air alami karena telah diolah," ujar pengacara asosiasi tersebut, Alexis Macchetto, kepada AFP.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Heboh Skandal Baru Gedung Putih, Presiden AS Ini Bakal Diselidiki

















































