SMK Wikrama Bogor Jadi Pelopor Pertahanan Siber Sekolah

2 hours ago 2

SMK Wikrama Bogor Jadi Pelopor Pertahanan Siber Sekolah Siswa SMK Wikrama memaparkan sistem pertahanan digital pada peresmian Laboratorium Security Operation Center (SOC) di Sekolah Wikrama, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/9/2025). Antara - M Fikri Setiawan

Harianjogja.com, BOGOR—SMK Wikrama Bogor, Jawa Barat, meresmikan Laboratorium Security Operation Center (SOC) sebagai pionir penguatan pertahanan siber di tingkat sekolah vokasi.

Peresmian yang mengusung tajuk Dari Sekolah untuk Negeri: Membangun Pertahanan Siber Indonesia ini berlangsung di SMK Wikrama Bogor, Jalan Raya Wangun, Kelurahan Sindangsari, Kota Bogor, Selasa (23/9/2025).

Acara tersebut dihadiri perwakilan pemerintah, industri teknologi, dan lembaga pendidikan. Kehadiran mereka menegaskan pentingnya peran sekolah vokasi dalam mencetak talenta digital di bidang keamanan siber.

Ketua Tim Infrastruktur dan Pengelolaan Aplikasi Pengendalian Konten Negatif Kementerian Komunikasi dan Digital, Syofian Kurniawan, menuturkan keberadaan SOC di lingkungan pendidikan merupakan langkah strategis untuk melahirkan ide-ide kreatif generasi muda dalam menghadapi ancaman kejahatan siber.

BACA JUGA: Nutrisi Lengkap Kunci Anak Adaptasi di Era Teknologi

“Generasi muda diharapkan mampu membantu pemerintah memberikan saran segar dalam penanganan konten negatif seperti judi online, pornografi, dan situs ilegal lainnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, pihaknya siap menangkap potensi talenta digital dari sekolah untuk kemudian diarahkan bekerja sama dalam penguatan keamanan teknologi informasi nasional.

Dukungan juga datang dari sektor industri. CEO Jagamaya, Tri Febrianto, menekankan pentingnya mengubah ancaman digital menjadi peluang bagi bangsa. Ia mengingatkan bahwa praktik peretasan ilegal tidak hanya merugikan negara, tetapi juga dapat menghambat pembangunan.

“Output dari pendidikan ini jangan sampai salah arah. Justru harus menjadi potensi untuk negara, bukan ancaman,” tegas Tri.

Sementara itu, CEO Inotech Group, Hendra Suryakusuma, menyoroti masih tingginya kekurangan tenaga kerja digital di Indonesia. Ia menyebut kebutuhan mencapai 600 ribu talenta per tahun di bidang keamanan siber, data center, dan rekayasa digital.

“Apa yang dilakukan Wikrama merupakan langkah strategis untuk menciptakan talenta cyber security yang lebih baik dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap ancaman siber,” kata Hendra.

Menurut dia sebagian besar kasus kebocoran data berawal dari faktor manusia, sehingga pendidikan berperan penting dalam membangun kesadaran dan ketahanan digital masyarakat.

Kepala SMK Wikrama, Iin Mulyani, menegaskan laboratorium SOC ini tidak hanya diperuntukkan bagi siswa sekolah, tetapi juga terbuka untuk akademisi, pengajar, bahkan masyarakat luas.

“Wikrama hadir untuk mencetak talenta digital dengan semangat kebangsaan dan jiwa bela negara. Laboratorium SOC ini diharapkan menjadi rujukan kolaborasi berbagai pihak,” ujar Iin.

Ia menambahkan, kejenuhan jurusan Teknologi Komputer dan Jaringan (TKJ) dapat diatasi dengan kreativitas serta inovasi. Kehadiran SOC menjadi bentuk terobosan agar lulusan TKJ lebih siap menghadapi kebutuhan industri keamanan siber.

Dalam acara peluncuran ini, sejumlah pihak dari dunia akademik hingga perwakilan TNI ikut hadir memberikan dukungan. Sinergi tersebut diharapkan memperkuat upaya Indonesia membangun kedaulatan digital melalui pendidikan vokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|