Soal Target Efisiensi Anggaran Rp750 T, Wamenkeu: Ini Hasil Akumulasi

2 months ago 25

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menegaskan rincian kebijakan efisiensi anggaran yang disebut Presiden Prabowo Subianto akan mencapai Rp 750 triliun, bukan Rp 306,69 triliun sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.

Suahasil mengatakan, nominal efisiensi anggaran yang disebut Prabowo itu merupakan hasil akumulasi dari kebijakan efisiensi anggaran yang telah dilakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Namun, dia tak menyebut nominal pemangkasan sebelum tahun anggaran 2025 yang telah diterapkan pemerintah.

Selain itu, ia juga menegaskan, nominal efisiensi anggaran yang telah diungkapkan Prabowo termasuk penyisiran anggaran-anggaran yang bisa diefisiensikan dari badan usaha milik negara atau BUMN.

"Yang disampaikan Pak Presiden itu adalah beberapa tahun lalu kita sudah melakukan penyisiran, sudah ada, dan tahun ini kita melakukan penyisiran, lalu ada juga yang dari BUMN," kata Suahasil saat ditemui di ruang rapat Komite IV DPD, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Meski begitu, Suahasil enggan merincikan lebih detail proses efisiensi anggaran yang telah dilakukan pemerintah hingga tercapai akumulasi Rp 750 triliun. Ia hanya menegaskan, untuk tahun anggaran 2025 efisiensi yang dilakukan tetap sesuai Inpres 1/2025 senilai Rp 306,69 triliun.

"Jadi seperti yang dituliskan dalam Inpres 1/2025 dari anggaran K/L Rp 256 triliun dan dari APBD, dari transfer ke daerah ada Rp 50 triliun, nanti kita combine dan itu sudah ada dalam Inpres 1/2025," ungkapnya.

Suahasil juga belum mau menjelaskan detail dari pemanfaatan anggaran hasil efisiensi tersebut, dan kini ditempatkan di pos anggaran mana.

Sebagai informasi, Prabowo saat Puncak Perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra pada akhir pekan lalu menyatakan bahwa penghematan anggaran akan dilakukan hingga tiga putaran dengan total mencapai Rp 750 triliun.

Pada putaran pertama, penghematan anggaran telah mencapai Rp 306,69 triliun. Penghematan ini diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.

Kemudian, pada putaran kedua, Prabowo menargetkan efisiensi anggaran hingga Rp 308 triliun. Namun, dia tidak mengungkapkan timeline pelaksanaan penghematan putaran kedua tersebut.

"Penghematan yang kita lakukan, yang lagi ramai, penghematan putaran pertama oleh Kementerian Keuangan disisir dihemat Rp 300 triliun, penghematan putaran kedua Rp 308 triliun," kata Prabowo dalam pidatonya di acara Puncak Perayaan HUT Ke-17 Partai Gerindra, dikutip Minggu (16/2/2025).

Pada putaran kedua, efisiensi akan dilakukan di Kementerian dan Lembaga (K/L). Dari Rp 308 triliun, sebanyak Rp 58 triliun akan dikembalikan ke K/L. Lalu, pada putaran ketiga, penghematan akan dilakukan melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN), di mana dividen yang ditargetkan BUMN mencapai Rp 300 triliun. Menurutnya, dari total tersebut, sebesar Rp 200 triliun digunakan untuk negara dan Rp 100 triliun dikembalikan ke BUMN.

"Dividen dari BUMN Rp 300 triliun, Rp 100 triliun dikembalikan (ke BUMN), totalnya kita punya Rp 750 triliun. (US$) 24 miliar terpaksa saya pakai untuk makan bergizi, rakyat kita, anak-anak kita, tidak boleh kelaparan. Kalau ada anak orang kaya, makan enak, nggak apa-apa," kata Prabowo.

Sisanya akan diinvestasikan di Danantara. "Sisanya kita punya (US$) 200 miliar ini akan kita serahkan ke Danantara untuk diinvestasikan," ujar Prabowo.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Prabowo Bentuk BP Danantara Selevel Temasek Lewat RUU BUMN

Next Article Bocoran Ordal: Prabowo Optimistis Ekonomi RI Kencang Tahun Depan

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|