Foto ilustrasi tempat kejadian perkara. / Freepik
Harianjogja.com, JAKARTA—Polres Metro Jakarta Utara menetapkan kecelakaan minibus pengangkut makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Kalibaru 01, Cilincing, sebagai dugaan kelalaian yang kini naik ke tahap penyidikan.
Penyidik memastikan sopir berinisial AI masih berstatus saksi sambil menunggu gelar perkara untuk menentukan tersangka. Polisi menegaskan bahwa pasal yang dipersiapkan adalah Pasal 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan luka berat dengan ancaman pidana hingga satu tahun.
Total 22 korban tercatat mengalami luka, dengan sebagian dirawat di RS Cilincing dan RS Koja. Polisi juga menyoroti kondisi kendaraan serta dugaan malfungsi rem, sementara keterangan tambahan dari sopir pengganti dan kernet masih didalami untuk menguatkan konstruksi perkara.
“Malam ini status sopir berusia AI masih berstatus saksi yang diperiksa oleh penyidik. Status kasus ini sudah naik ke penyidikan,”kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Erick Frendriz di Jakarta, Kamis.
Pasal yang akan dikenakan itu pasal 360 KUHP karena menyebabkan luka berat atau luka lainnya dengan ancaman penjara maksimal satu tahun.
Hingga kini, penyidik masih terus bekerja untuk mengumpulkan alat bukti, barang bukti, keterangan saksi dan keterangan terlapor. “Besok kasus ini akan kami update dan lakukan gelar perkaranya untuk menetapkan tersangka,” kata dia.
Untuk korban luka, kata dia, tercatat ada 22 orang yang menjadi korban tabrakan mobil yang merangsek ke halaman sekolah dasar tersebut.
"Saat ini ada tiga orang yang dirawat di RS Cilincing, dan sembilan orang dirawat di RS Koja. Sementara sisanya 10 orang tengah menjalani rawat jalan." kata Erick.
Kapolsek Cilincing, Jakarta Utara AKP Bobi Subasri mengatakan pengemudi minibus seorang pria berinisial AI yang menabrak sejumlah siswa dan guru di SDN Kalibaru 01 Cilincing merupakan sopir pengganti yang menggantikan sopir utama untuk mengantarkan makanan program Makan Bergizi Gratis di sekolah setempat.
“Sopir pria berinisial AI ini ditemani kernet MRR saat aksi tabrakan itu terjadi,” katanya.
AKP Bobi mengatakan pria berinisial AI ini merupakan sopir pengganti karena sopir utama mereka sakit. “Pengemudi ini sudah dua kali membawa mobil untuk mengirimkan Makan Bergizi Gratis,” ujarnya.
Dari keterangan sopir, dia menjelaskan bangunan sekolah tersebut berada di atas atau tanjakan. Sopir tersebut berencana menginjak rem, namun ternyata rem tidak berfungsi normal sehingga ia takut mobilnya akan menabrak.
“Dia injak pedal gas dalam, dan dia mengira yang diinjak adalah rem. Ini keterangan sementara karena kami masih melakukan olah TKP,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara

















































