Susul Beras, 2 Komoditas Ini Ditarget Wamentan Swasembada Tahun Depan

9 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah menyiapkan arah kebijakan pangan baru untuk 2026. Setelah swasembada beras dan jagung akan dinyatakan tercapai akhir tahun ini, fokus pemerintah akan bergeser kepada komoditas lain yang dianggap strategis dan berkontribusi besar terhadap kebutuhan nasional.

Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menegaskan, capaian swasembada beras dan jagung akan tetap dipertahankan tahun depan. Namun, Presiden Prabowo Subianto telah meminta agar pemerintah mulai memperluas target swasembada ke komoditas lain.

"Kita tahun ini swasembada beras sama jagung, tahun depan kita pertahankan tentunya ya beras sama jagungnya. Nah, ke depan Presiden menginginkan ke depan kita swasembada gula. Karena kebutuhan gula kita besar. Baik gula konsumsi maupun gula industri. Kemudian kalau di KKP ada swasembada garam. Baik garam konsumsi maupun garam industri. Itu satu ya," kata Sudaryono saat ditemui di Kantor Kementan, Jakarta, Rabu (10/12/2025).

Selain gula dan garam, kata Sudaryono, Kementan juga menyiapkan program besar untuk memperkuat ketahanan pangan protein hewani di luar Pulau Jawa.

"Tahun depan di Kementerian Pertanian ada dua program besar. Yang pertama adalah bagaimana peningkatan produksi swasembada telur, ayam dan sapi sebetulnya. Tapi ini kita lagi fokus di telur sama daging ayam khususnya di daerah luar Jawa," jelasnya.

Sudaryono mengatakan, banyak peternakan terkonsentrasi di Jawa sehingga daerah lain masih bergantung pasokan dari pulau tersebut. Presiden meminta agar setiap daerah dapat memiliki ketahanan pangannya sendiri.

"Nah, itu keinginan Presiden adalah supaya masing-masing daerah, masing-masing pulau, masing-masing provinsi itu punya ketahanan pangan sendiri. Khususnya untuk menjawab kekhawatiran teman-teman semua terkait kebutuhan MBG (makan bergizi gratis) yang diprediksi nanti ada shortage. Nah, itu kita jawab semua. Jadi kita menjawab bahwa tahun depan itu sudah kita godok," terang dia.

Adapun Kementan, lanjutnya, telah menyiapkan lokasi pengembangan peternakan terintegrasi untuk program ini.

"Ada (peternakan terintegrasi) di 13 provinsi, kita sudah siapkan di luar Jawa. Yang di Jawa cuma di Jawa Timur. Kita sudah identifikasi semua. Melibatkan BUMN, terus nanti Koperasi Desa Merah Putih, peternak lokal. Intinya untuk meningkatkan produksi telur dan ayam," kata Sudaryono.

Pantauan harga daging ayam dan telur ayam di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Pantauan harga daging ayam dan telur ayam di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Pantauan harga daging ayam dan telur ayam di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Kamis (26/6/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)

Hilirisasi 11 Komoditas Hortikultura dan Perkebunan

Sudaryono kemudian menegaskan upaya hilirisasi pertanian sudah berjalan sejak tahun ini, khususnya di sektor hortikultura dan perkebunan.

"Selain itu, mulai tahun ini sebetulnya itu namanya hilirisasi pertanian khususnya untuk komoditas hortikultura dan perkebunan. Ada 11 komoditas, ada kelapa dalam, ada kelapa sawit, ada kakao, ada kopi, ada pala lada, gambir, dan lain-lain," jelasnya.

Ia menyebut Presiden Prabowo ingin Indonesia kembali menjadi pemain utama dunia untuk seluruh komoditas tersebut.

"Singkat katanya adalah Presiden ingin mengembalikan semua produk perkebunan itu termasuk peternakan ya. Presiden ingin mengembalikan semua produk komoditi perkebunan itu. Kita menduduki posisi puncak dalam percaturan perdagangannya di dunia. Kelapa kita harus juara, kopi harus juara, kakao harus juara. Nomor satu semua. Kita harus ekspor lebih banyak," ucap dia.

Tidak hanya meningkatkan ekspor, pemerintah ingin produk-produk ini dikirim dalam bentuk olahan, bukan bahan mentah.

"Dengan mengekspor bukan hanya mentahnya, tapi kita ingin dalam bentuk olahan. Jadi ini terus berkembang. Jadi yang sudah tercapai, terus kita sudah ada capai, ini sudah langsung merencanakan sesuatu. Jadi dalam lima tahun ini kita sudah ada stage-stage yang harus kita lewati sehingga kita betul-betul pertanian, ya pertanian itu jangan dianggap kuno, tapi ini pertanian ini adalah kompetitif dan komparatif advantage-nya Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut, Sudaryono menilai Indonesia punya keunggulan alam dan demografi yang membuat sektor pertanian sangat potensial.

"Kita negara tropis, matahari terbit sepanjang tahun, nggak ada musim dingin, nggak ada musim gugur, nggak ada musim semi, yang ada hanya musim hujan sama musim kemarau. Kemudian tanahnya subur, penduduknya besar, dan ini potensi ekonomi besar," katanya.

Pertanian juga dinilai sebagai sektor yang mampu menyerap tenaga kerja tanpa membutuhkan keterampilan khusus.

"Dan satu lagi, pertanian itu menyerap tenaga kerja besar. Jadi maksud saya, mohon maaf, bukan saya mau merendahkan, tapi pertanian ini salah satu sektor bidang pekerjaan yang tidak dibutuhkan spesifik atau keahlian khusus," pungkas dia.

(wur/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|