Tangkis Serbuan Baju Impor, Mendag Minta Warga RI Lakukan Ini

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Masuknya produk pakaian white label impor kian deras dan mulai menekan ruang gerak pelaku usaha lokal. Derasnya arus barang murah dari luar negeri tidak hanya bisa dibendung melalui regulasi, tetapi juga membutuhkan kesadaran konsumen untuk memberi ruang bagi industri dalam negeri. Apalagi kondisi pasar yang semakin kompetitif, terutama di segmen fesyen dan garmen.

Kualitas produk UMKM saat ini sudah mampu bersaing, baik dari sisi desain maupun harga, sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat untuk ragu memilih barang buatan dalam negeri. Kemendag pun terus mendorong kampanye penggunaan produk lokal agar industri konveksi dan UMKM bisa bertahan dan tumbuh.

"Makanya salah satu cara sebenarnya bagaimana kita, masyarakat, konsumen itu aware terhadap produk-produk kita. Produk-produk UMKM juga jauh lebih bagus, harganya juga bersaing, produknya juga bagus," kata Menteri Perdagangan Budi Santoso usai Jakarta Modest Summit 2026 di Ballroom Djakarta Theater, Rabu (10/12/2025).

Peran konsumen dalam memilih produk lokal dapat menjadi benteng alami terhadap tekanan impor. Jika minat masyarakat terhadap produk lokal semakin menguat, maka barang-barang impor yang selama ini membanjiri pasar akan dengan sendirinya berkurang.

"Jadi saya kira kalau teman-teman, para konsumen itu memakai produk kita, jadi kayak gempuran-gempuran impor itu juga akan hilang. Itu salah satu cara kita, ya," kata Budi.

Di sisi lain, pelaku industri modis dalam negeri juga mulai mencari strategi untuk menghadapi serbuan produk white label impor.

Uniknya, salah satu caranya melalui peningkatan kapasitas konveksi lokal agar mampu memproduksi barang yang siap diberi label merek, tanpa harus bergantung pada suplai luar negeri. Langkah ini dapat mempercepat respons pasar sekaligus menjaga rantai pasok tetap berada di dalam negeri.

"Kalau produk white labeling juga lagi marak diproduksi oleh banyak konveksi. Jadi, emang itu salah satu solusi juga untuk brand beli produk jadi dan langsung dilabelkan, tapi dijahitnya, konveksinya dalam negeri. Itu salah satu solusi," ujar founder Modestalk, Hanna Faridl.

Sebelumnya, Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengaku kesulitan dalam menertibkan praktik white label yang selama ini membanjiri pasar dalam negeri. Ia menyebut praktik impor white label menjadi salah satu hambatan utama bagi UMKM nasional untuk bisa bersaing secara sehat.

"Yang memang sulit sekali diukur, dan memang sulit sekali dirapikan, atau ditertibkan, yaitu white label (impor)," kata Maman dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Kadin 2025 di Jakarta, Senin (1/12/2025).

Menteri Perdagangan Budi Santoso usai Jakarta Modest Summit 2026 di Ballroom Djakarta Theater, Rabu (10/12/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)Foto: Menteri Perdagangan Budi Santoso usai Jakarta Modest Summit 2026 di Ballroom Djakarta Theater, Rabu (10/12/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)
Menteri Perdagangan Budi Santoso usai Jakarta Modest Summit 2026 di Ballroom Djakarta Theater, Rabu (10/12/2025). (CNBC Indonesia/Ferry Sandi)

(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|