Tekanan Greenback Kian Mereda, Rupiah Dibuka Menguat Hari Ini!

1 week ago 11

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah dibuka xx dalam melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (11/4/2025).

Merujuk data Refinitiv, mata uang Garuda terpantau menguat 0,09% menuju posisi Rp16.780/US$.

Adapun, indeks dolar AS (DXY) mengalami penurunan 0,67% ke posisi 100,22. Sudah dua hari ini the greenback turun terus, kembali ke level terendah sejak September 2024.

Penguatan rupiah terjadi seiring dengan tekanan the greenback yang kian mereda.

Penurunan DXY ditengarai inflasi AS yang kian melandai. Pada Kamis malam kemarin, tercatat tingkat inflasi tahunan di AS mereda untuk bulan kedua berturut-turut menjadi 2,4% (year on year /yoy)pada Maret 2025, level terendah sejak September, turun dari 2,8% pada Februari, dan juga lebih rendah dari perkiraan sebesar 2,6%.

Inflasi juga melambat untuk kategori Tempat tinggal (4% vs 4,2%), Mobil dan truk bekas (0,6% vs 0,8%), serta Transportasi (3,1% vs 6%)

Di sisi lain, sentimen terhadap gejolak tarif Trump mulai mereda setelah diputuskan menunda tarif yang lebih tinggi selama 90 hari untuk sebagian besar negara, sebuah pembalikan mengejutkan dalam perang dagangnya yang telah mengguncang pasar secara drastis.

Dalam sebuah unggahan di platform X sekitar pukul 13:30 waktu setempat, Trump menulis bahwa ia mengambil keputusan tersebut karena lebih dari 75 mitra dagang tidak melakukan pembalasan dan telah menghubungi AS untuk "membahas" beberapa isu yang telah ia angkat sebelumnya.

Namun, penundaan tersebut tidak berlaku untuk China, yang telah melakukan pembalasan-dengan menaikkan tarif hingga 84%.

Adapun, pada hari ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menggelar konferensi pers terkait hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan Maret 2025. Pada konferensi pers hari ini OJK akan fokus pada asesmen sektor keuangan dan kebijakan OJK.

Di tengah gejolak pasar yang terjadi, menarik disimak langkah lanjutan apa yang akan diambil OJK agar kekhawatiran investor di bursa saham mereda.

Kebijakan OJK yang memangku bisnis perbankan dan non perbankan juga ditunggu agar ekonomi Indonesia tidak ikut terguncang.

CNBC INDONESIA RESEARCH 


(tsn/tsn)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Rupiah Dekati Level Terendah, Nyaris Tembus 17.000 per Dolar AS

Next Article Rupiah Menguat Tipis, Harga Dolar Sempat Sentuh Rp15.900

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|