Bali, CNBC Indonesia - PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina mencatatkan temuan cadangan eksplorasi terbesar sepanjang lima belas tahun terakhir atau sejak tahun 2009. Penemuan tersebut merupakan hasil dari upaya eksplorasi intensif yang dilakukan sepanjang tahun 2024.
Pada tahun lalu, realisasi temuan sumber daya migas kontijen 2C Recoverable Subholding Upstream Pertamina Group mencapai 652 juta barel standar minyak (MMBOE) atau 2C Inplace sebesar 1.75 BBOE termasuk evaluasi reasessment struktur yang telah ada.
Realisasi temuan sumber daya migas kontijen 2C ini meningkat pesat dibandingkan realisasi tahun-tahun sebelumnya, yaitu meningkat 34% jika dibandingkan capaian tahun 2023 yang tercatat sebesar 488 MMBOE.
Penemuan sumber daya migas kontijen 2C ini terutama didongkrak dari penemuan High Impact Discovery sumur Tedong (TDG)-001 dengan sumber daya 2C Recoverable sebesar 548 bcfg dan kondensat sebesar 13.51mmbc di dalam WK Pertamina EP yang dioperasikan oleh afiliasi PHE, PT Pertamina EP Cepu, di Region IV Zona 13.
Pengeboran sumur Tedong (TDG)-001 merupakan rangkaian pengeboran di frontier area sekaligus pengembangan ekonomi kawasan Indonesia Timur di lima titik, yakni East Wolai (EWO)-001, West Wolai (WWO)-001, Julang Emas (JLE)-001, Yaki Emas (YKE)-001 dan Tedong (TDG)-001. Pengeboran eksplorasi ini untuk membuktikan potensi sumber daya migas dari Batugamping Formasi Minahaki dan Tomori.
Selain sumur Tedong (TDG)-001, penemuan sumber daya migas di struktur Padang Pancuran (PPC)-1 yang secara administratif terletak di Sumatra Selatan dalam WK Jambi Merang.
Pada tahun 2024, PHE berhasil menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi sebanyak 22 sumur. PHE juga mencatatkan survei Seismik 2D sepanjang 769 kilometer (km) dan Seismik 3D seluas 4.990 kilometer persegi (km2).
"Keberhasilan ini adalah bukti nyata dari dedikasi dan kerja keras tim eksplorasi kami serta kolaborasi erat dengan SKK Migas dan Kementerian ESDM, sehingga dapat berkontribusi pada lifting migas nasional demi mewujudkan visi swasembada energi dan ketahanan energi nasional," ujar Direktur Eksplorasi PHE Muharram Jaya Panguriseng dalam Media Gathering Subholding Upstream Pertamina (PHE) di Bali, Selasa (11/2/2025).
Muharram menilai penemuan ini tidak hanya berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga diharapkan dapat memberikan manfaat sosial bagi masyarakat sekitar melalui penciptaan lapangan kerja dan pengembangan infrastruktur.
PHE, kata Muharram, akan terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG).
(miq/miq)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Pertamina Terima Minyak Jelantah Seharga Rp 6 Ribu Per Liter
Next Article Video: Gelar Eco Runfest, Pertamina Ajak Masyarakat Untuk Hidup Sehat