Teror Jantung Ibu Kota, Dua Pejabat Ditembak Mati di Siang Bolong

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Kekerasan politik kembali mengguncang Meksiko setelah dua pejabat senior yang bekerja untuk Wali Kota Mexico City, Clara Brugada, tewas ditembak dalam sebuah serangan brutal di pusat kota pada Selasa (20/5/2025) siang waktu setempat. Kedua korban, Ximena Guzman selaku sekretaris pribadi wali kota dan Jose Munoz, seorang penasihat politik Brugada, ditembak mati oleh dua pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor.

Dalam pernyataan resmi pemerintah kota, disebutkan bahwa Guzman sedang dalam perjalanan menuju kantor dan berhenti di salah satu jalan utama yang ramai di pusat kota Mexico City untuk menjemput rekannya, Munoz. Saat itulah kedua pelaku menyerang.

Munoz ditembak mati di pinggir jalan, sementara Guzman ditembak sedikitnya empat kali di dalam mobilnya hingga tewas di tempat.

"Ini adalah insiden yang sangat menyedihkan. Saya merasa sangat kehilangan Ximena dan Pepe (panggilan akrab Jose), dua orang yang selama bertahun-tahun menjadi rekan seperjuangan dan sahabat," ujar Brugada dengan suara bergetar dalam pernyataan publiknya, dilansir Reuters.

Ia mengucapkan terima kasih kepada Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dan kabinetnya atas dukungan dan kerja sama cepat yang diberikan sejak kejadian.

"Ini adalah peristiwa yang sangat tercela dan kami akan memberikan seluruh dukungan yang diperlukan bagi wali kota," kata Sheinbaum, yang juga mantan Wali Kota Mexico City.

Meski belum ada pernyataan resmi mengenai motif pembunuhan, para pakar keamanan menyebut serangan ini kemungkinan besar merupakan pesan kekerasan dari kelompok kriminal terorganisir.

"Ini jelas merupakan pesan keras yang ditujukan kepada Clara Brugada, kemungkinan besar dilakukan oleh kelompok narkoba," kata David Saucedo, analis keamanan publik.

Ia menambahkan bahwa kelompok-kelompok kriminal yang terganggu oleh aksi penyitaan narkoba sebelumnya memang telah beberapa kali melancarkan serangan terhadap otoritas kota.

Foto-foto yang beredar di media lokal menunjukkan sebuah mobil sedan hitam jenis Audi dengan empat lubang peluru di kaca depan. Salah satu jenazah terlihat tertutup kain putih di dalam kendaraan, sementara jenazah lainnya tergeletak di trotoar, juga tertutup kain.

Polisi segera menutup area tersebut dengan garis kuning dan tim forensik diturunkan untuk melakukan olah tempat kejadian perkara.

Seorang pejabat pemerintah kota Mexico City mengatakan bahwa Brugada tidak berada di dalam mobil saat serangan terjadi. Namun demikian, pembunuhan ini dipandang sebagai serangan langsung terhadap lingkaran dalam wali kota yang kini tengah memegang peran penting dalam administrasi ibu kota Meksiko.

Tragedi ini memperkuat kekhawatiran publik terhadap meluasnya kekerasan politik di Meksiko, bahkan di kota besar seperti Mexico City yang selama ini dianggap relatif aman dibanding wilayah lain yang dikuasai kartel narkoba.

Dalam beberapa tahun terakhir, puluhan calon pejabat lokal dibunuh dalam insiden-insiden yang umumnya dikaitkan dengan kelompok kartel yang ingin mengendalikan wilayah dan mempengaruhi kebijakan politik.

Kasus kekerasan terhadap pejabat pemerintah di ibu kota bukan yang pertama. Pada tahun 2020, Kepala Kepolisian Mexico City saat itu, Omar Garcia Harfuch-yang kini menjabat Menteri Keamanan Nasional-menjadi target upaya pembunuhan.

Ia selamat meski mengalami luka tembak, sementara dua pengawalnya tewas. Harfuch menyalahkan serangan tersebut pada Kartel Jalisco Generasi Baru (CJNG), salah satu sindikat narkoba paling kuat di Meksiko.

Clara Brugada sendiri menegaskan bahwa tidak akan ada impunitas dalam kasus ini. "Kami tidak akan membiarkan pelaku pembunuhan ini lolos dari keadilan. Tidak akan ada toleransi," tegasnya.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kecelakaan Maut di Meksiko, 21 Orang Tewas

Next Article Pesawat Cessna Jatuh di Hutan Belantara, 7 Orang Tewas-Evakuasi Sulit

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|