Terungkap Rahasia Gagalnya Merger Nissan dan Honda Senilai Rp981 T

2 months ago 28

Jakarta, CNBC Indonesia - Sejak akhir tahun 2024, Nissan diketahui mengalami masalah besar, tetapi rivalnya, Honda, menawarkan bantuan kerja sama senilai US$60 miliar atau sekitar Rp981 triliun. Merger ini akan membantu kedua produsen mobil Jepang bersaing dengan merek-merek China yang mengguncang industri otomotif.

Sayangnya pembicaraan merger gagal dalam waktu lebih dari sebulan karena gengsi Nissan, serta keputusan mendadak Honda untuk merevisi ketentuan dan mengusulkan agar Nissan menjadi anak perusahaan.

Informasi ini disampaikan oleh enam orang yang mengetahui masalah tersebut, yang semuanya berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas topik.

Nissan, yang selama bertahun-tahun hingga 2020 merupakan produsen mobil terbesar kedua di Jepang setelah Toyota, bersikeras menerima perlakuan yang hampir setara dalam pembicaraan tersebut meskipun posisinya lebih lemah, kata tiga orang tersebut, seperti dikutip Reuters pada Rabu (12/2/2025).

Honda menekan Nissan untuk melakukan pemangkasan lebih dalam pada tenaga kerja dan kapasitas pabriknya, tetapi Nissan tidak mau mempertimbangkan penutupan pabrik yang sensitif secara politis, kata tiga sumber tersebut. Mereka mengatakan bahwa mereka mendapat kesan bahwa Nissan merasa dapat pulih sendiri, meskipun kesulitan yang dihadapinya semakin meningkat.

Keteguhan hati Nissan itu dilihat manajemen Honda sebagai pengambilan keputusan yang lambat. Hal ini mengakibatkan gagalnya kesepakatan yang akan menciptakan salah satu produsen mobil terbesar di dunia, kata tiga orang.

"Saya pikir ini masalah manajemen," kata Julie Boote, analis di firma riset Pelham Smithers Associates, tentang kekacauan di Nissan. "Mereka benar-benar melebih-lebihkan posisi dan nilai merek mereka, serta kemampuan mereka untuk membalikkan keadaan bisnis."

Laporan tentang kekuatan yang menggagalkan penggabungan besar ini menampilkan informasi yang sebelumnya tidak dilaporkan, termasuk rincian tentang pabrik yang ingin tetap dibuka Nissan, penolakannya terhadap tekanan Honda untuk pemangkasan lebih dalam, dan reaksi di dalam Nissan terhadap beberapa tuntutan Honda.

Laporan tersebut menyoroti pemikiran baru di dalam Nissan saat menghadapi krisis yang semakin dalam. Produsen mobil ternama itu kini menghadapi ancaman tarif tambahan dari AS atas kendaraan yang dibuat di Meksiko, yang mencakup lebih dari seperempat penjualannya di AS. Baik Nissan maupun Honda akan melaporkan laba pada Kamis (13/2/2025).

Nissan dan Honda menolak berkomentar mengenai aspek-aspek spesifik dari pembicaraan tersebut.

Sebelumnya, CEO Nissan Makoto Uchida mengunjungi mitranya Toshihiro Mibe minggu lalu untuk mengatakan bahwa ia ingin mengakhiri diskusi setelah Honda mengajukan proposal anak perusahaan.

Kedua produsen mobil itu mengatakan bahwa mereka akan memberikan informasi terbaru bulan ini.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Nissan 'Berkorban', Merger Dengan Honda Batal

Next Article Video : Honda-Nissan Mau Merger, Tantang Mobil China?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|