Terungkap Rusia Cetak Uang untuk Suriah, Segini Nilainya

2 days ago 8

Jakarta, CNBC Indonesia - Rusia dilaporkan sempat mencetak uang untuk Suriah. Hal ini terjadi sesaat sebelum rezim Presiden Bashar Al Assad ditumbangkan oleh sejumlah kelompok perlawanan di negara itu.

Mengutip Reuters, uang itu dikirimkan lewat jalur udara hingga tiba di Bandara Damaskus. Bank Sentral Suriah tidak menyebutkan jumlah uang yang telah tiba, tetapi sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan bahwa jumlahnya mencapai 'ratusan miliar pound Suriah', yang setara dengan puluhan juta dolar AS.

"Uang tunai tersebut telah dicetak di Rusia di bawah pemerintahan Assad tetapi belum dikirim ke Suriah pada saat ia digulingkan oleh pemberontak Islam pada awal Desember 2024," ungkapnya dikutip Senin (17/2/2025).

"Pimpinan baru Suriah memerintahkan perusahaan Rusia yang mencetak mata uang tersebut untuk berhenti setelah Assad melarikan diri ke Moskow," tambahnya.

Suriah telah menghadapi krisis likuiditas sejak Assad digulingkan. Gubernur Bank Sentral baru Suriah, Maysaa Sabreen, mengatakan Januari lalu bahwa ia ingin menghindari pencetakan pound Suriah untuk menjaga terhadap lonjakan inflasi.

Nilai tukar pound Suriah menguat di pasar gelap sejak kepemimpinan baru mengambil alih. Ini dibantu oleh masuknya warga Suriah dari luar negeri dan berakhirnya kontrol ketat terhadap perdagangan mata uang asing.

Nilai tukar pound terhadap dolar AS pada hari Kamis pekan lalu diperdagangkan pada 9.850 pound, menurut lembaga penukaran mata uang yang tutup pada hari Jumat. Nilai tukar mata uang asing resmi tetap berada di sekitar 13.000 pound terhadap dolar AS

Namun, hal itu memicu kekhawatiran tentang likuiditas dalam pound Suriah. Bank sentral hanya memiliki cadangan devisa sekitar US$ 200 juta (Rp 3,2 triliun), penurunan besar dari US$ 18,5 miliar (Rp 299 triliun) yang diperkirakan Dana Moneter Internasional pada tahun 2010, setahun sebelum perang saudara meletus.

Sementara itu, Rusia, yang kemudian campur tangan atas nama Assad dalam perang saudara negara itu, berharap dapat mempertahankan penggunaan pangkalan angkatan laut dan udara di Suriah di bawah para pemimpin barunya.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengadakan panggilan telepon dengan pemimpin sementara Suriah Ahmed Al Sharaa pekan lalu. Kepresidenan Suriah mengatakan Putin telah mengundang Menteri Luar Negeri baru Suriah mengunjungi Moskow dan telah memberi tahu komitmen Rusia untuk melanjutkan kerja sama bilateral.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Telpon Putin & Zelenskyy Ajak Akhiri Perang Rusia-Ukraina

Next Article Video: Pasukan Putin Tak Terbendung, Rusia Segera Rebut Kota Toretsk

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|