Terungkap! Segini Iuran RI ke OECD Bila Diterima Jadi Anggota

1 day ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia tengah berusaha keras untuk bisa cepat menjadi anggota kelompok negara-negara maju, yakni Organisation Economic Cooperation and Development (OECD). Namun, bila telah menjadi anggota, penting dicatat, Indonesia harus membayar iuran yang disebut budget contributions.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, perhitungan terkait dengan porsi budget contributions di OECD akan didasari dari dua aspek, yakni kapasitas perekonomian suatu negara yang tercermin dari produk domestik bruto (PDB) nya serta besaran populasi penduduknya,

"Terkait dengan budget contribution nanti akan dihitung berdasarkan GDP dan populasi sesudah kita menjadi anggota penuh," kata Airlangga saat konferensi pers secara daring, Rabu (4/6/2025).

Saat ini, Indonesia masih menjalani proses aksesi untuk menjadi anggota penuh OECD. Tahapan terakhir yang sudah diselesaikan ialah penyerahan Initial Memorandum (IM) oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto kepada Sekretaris Jenderal OECD Mathias Cormann dalam pertemuan bilateral di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) Dewan OECD 2025 yang berlangsung di Paris, Prancis, Selasa (3/6/2025).

Proses aksesi ini Airlangga targetkan selesai dalam waktu 4 tahun. Namun, untuk bisa menjadi anggota penuh, biasanya menurut dia membutuhkan waktu yang cukup panjang, berkisar di atas 5 tahun sampai dengan 10 tahun.

Maka, ketika Indonesia telah menyelesaikan seluruh proses aksesi, iuran wajib harus dipenuhi, sebagaimana penjelasan yang tertuang dalam OECD.org. Semua negara anggota disebutkan harus memberikan kontribusi pendanaan untuk anggaran OECD yang terbagi dalam dua aspek, yakni Part I Budget dan Part II Budget.

Anggaran Bagian I untuk 2025 adalah EUR 235 juta dan Anggaran Bagian II berjumlah EUR 126,1 juta. Anggaran Bagian I dan Bagian II bila digabungkan berjumlah EUR 361,1 juta atau setara Rp 6,70 triliun.

Adapun persentase bagian budget contribution per negara untuk pemenuhan Part I Budget pada 2025 sebagai berikut:

  • Amerika Serikat - 18.3%
  • Jepang - 7.9%
  • Jerman - 7.6%
  • Inggris - 5.5%
  • Perancis - 5.1%
  • Italia - 4.0%
  • Kanada - 3.9%
  • Korea - 3.6%
  • Australia - 3.2%
  • Spanyol - 3.0%
  • Meksiko - 2.9%
  • Belanda - 2.4%
  • Swiss - 2.1%
  • Turki - 2.1%
  • Polandia - 1.8%
  • Belgia - 1.7%
  • Norwegia - 1.6%
  • Swedia - 1.6%
  • Austria - 1.5%
  • Israel - 1.5%
  • Denmark - 1.4%
  • Irlandia - 1.4%
  • Chili - 1.2%
  • Kolombia - 1.2%
  • Ceko - 1.2%
  • Finlandia - 1.2%
  • Portugal - 1.2%
  • Yunani - 1.1%
  • Selandia Baru - 1.1%
  • Hongaria - 1.0%
  • Republik Slovakia - 1.0%
  • Costa Rika - 0.9%
  • Lithuania - 0.9%
  • Bahasa Slovenia - 0.9%
  • Estonia - 0.8%
  • Latvia - 0.8%
  • Luksemburg - 0.8%
  • Islandia - 0.6%

(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Indonesia Resmi Serahkan Initial Memorandum ke OECD

Next Article Bukan UMKM, Ini Mesin Pertumbuhan Ekonomi RI

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|