Tiba-Tiba China Beri Warning ke Dunia, Sebut Hukum Rimba

1 day ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Tiba-tiba China memberi peringatan ke dunia. Dalam konferensi pers, Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyebut risiko "hukum rimba" kini dapat berlaku di bumi.

Pernyataan itu menunjuk Amerika Serikat (AS) yang kini gencar melakukan perang dagang melalui kenaikan tarif impor di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump. Negara-negara yang dianggap tak menguntungkan Paman Sam mendapatkan kenaikan tarif barang bahkan hingga 25%.

Ia mengatakan Washington seharusnya tidak "membalas kebaikan dengan kebencian. Apalagi, tambahnya, mengenakan tarif tanpa alasan.

"Ada sekitar 190 negara di dunia," kata Wang dikutip AFP, Jumat (7/3/2025).

"Bayangkan jika setiap negara menekankan prioritas mereka sendiri dan percaya pada kekuatan dan status, dunia akan kembali jatuh ke dalam hukum rimba," katanya.

China's Foreign Minister Wang Yi gestures during an event hosting Mahmoud al-Aloul (not pictured), Vice Chairman of the Central Committee of Palestinian organisation and political party Fatah, and Mussa Abu Marzuk (not pictured), senior member of the Palestinian Islamist movement Hamas, at the Diaoyutai State Guesthouse in Beijing on July 23, 2024. PEDRO PARDO/Pool via REUTERSFoto: Menlu China Wang Yi (via REUTERS/PEDRO PARDO)

Lebih lanjut dikatakannya, Beijing tak akan tinggal diam dengan tingkah AS. Ia mengaku China dengan tegas akan melawan tekanan AS terhadap perdagangan.

"Hubungan ekonomi dan perdagangan China-AS bersifat timbal balik," jelasnya.

"Jika Anda memilih untuk bekerja sama, Anda dapat mencapai hasil yang saling menguntungkan dan saling menguntungkan. Jika Anda hanya menggunakan tekanan, China akan dengan tegas melawan," ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Wang juga menyerukan perundingan untuk mengakhiri perang di Rusia-Ukraina. Ia kembali memberi peringatan bahwa "konflik tidak memiliki pemenang, dan perdamaian tidak memiliki pecundang".

"China menyambut dan mendukung semua upaya yang didedikasikan untuk perdamaian," kata Wang.

Ia juga menyerukan gencatan senjata abadi" di Gaza. China selama ini kerap meneriakkan perdamaian di Palestina.

"Jika negara-negara besar benar-benar peduli dengan rakyat Gaza, mereka harus mempromosikan gencatan senjata yang menyeluruh dan abadi di Gaza dan meningkatkan bantuan kemanusiaan," kata Wang.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Efek Perang Dagang Trump, China Ketok Tarif Tambahan 15% ke AS

Next Article Siaga Perang Dagang Jilid 2, Xi Jinping Respons Trump Menang Pemilu AS

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|