TNI dan Unhan pasang alat penjernih air untuk korban bencana Sumut.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – TNI bersama Universitas Pertahanan RI telah menyalurkan mesin penjernih air kepada para korban bencana yang mengungsi di Desa Batu Hula, Kecamatan Batangtoru, Sumatra Utara. Mesin ini dirancang untuk mengubah air kotor menjadi air bersih yang layak konsumsi, memenuhi kebutuhan pengungsi akan air bersih.
Menurut siaran pers yang diterima di Jakarta pada Minggu, mesin penjernih air tersebut memanfaatkan teknologi fiber reinforced plastic (FRP) sebagai tabung filtrasi utama. Sistem ini dirancang agar mudah dioperasikan di lapangan dengan beberapa lapisan media penyaring seperti manganese ferrolit dan manganese zeolit untuk mengurangi kandungan logam dan kekeruhan, karbon aktif untuk menyerap bau dan zat pencemar organik, serta silika untuk memperhalus hasil penyaringan.
Sersan Mayor Dua Kadet Ronald Marcus Sihite dari Program Studi Teknik Sipil FTTP Unhan menjelaskan bahwa setelah tahap filtrasi, air diproses lebih lanjut dengan teknologi reverse osmosis (RO). Teknologi ini menyaring partikel sangat kecil, termasuk garam terlarut dan kontaminan mikro, dan dilengkapi penyinaran ultraviolet (UV) untuk membunuh bakteri, virus, dan mikroorganisme berbahaya, sehingga air aman dikonsumsi.
Sistem ini mampu menghasilkan lebih dari 20.000 liter air bersih per hari dan 4.000–5.000 liter air layak konsumsi per hari. Marcus mengungkapkan harapan agar inovasi ini dapat mempermudah para korban dalam mendapatkan air bersih.
Dalam siaran pers yang sama, Kepala Desa Batu Hula menyampaikan apresiasi kepada Kementerian Pertahanan dan TNI atas bantuan tersebut. "Terima kasih telah memberikan fasilitas mesin penjernih air. Alat ini sudah berfungsi dan airnya bisa langsung diminum, sangat bermanfaat bagi kami para pengungsi, sebanyak 1.700 jiwa yang ada di desa kami," ujarnya.
Konten ini diolah dengan bantuan AI.
sumber : antara

2 hours ago
2













































