UEFA Rencanakan Perombakan Besar Format Kualifikasi Euro

3 hours ago 1

Harianjogja.com, JOGJA— Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) sedang menyusun rencana besar untuk merombak total format kualifikasi Euro (Piala Eropa). Presiden UEFA Aleksander Ceferin menegaskan reformasi ini bertujuan membuat fase kualifikasi lebih menarik dan menghibur, menanggapi kritik bahwa format saat ini terasa monoton bagi penggemar.

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menegaskan bahwa turnamen utama Piala Eropa tidak akan mengalami perubahan, utamanya pada turnamen utama. "Mungkin bagian kualifikasi bisa dibuat berbeda. Jumlah pertandingannya tidak akan bertambah, tetapi formatnya bisa lebih menarik," katanya dikutip dari DailyMail, Minggu (12/10/2025).

UEFA mempertimbangkan mengadopsi elemen dari UEFA Nations League (sistem promosi-degradasi) atau format baru Liga Champions.

Rencana ini muncul di tengah keluhan penggemar soal jeda internasional yang mengganggu kompetisi domestik. Sejalan dengan itu, FIFA telah mengonfirmasi akan menyatukan jeda September dan Oktober 2026 menjadi satu periode tiga minggu, memungkinkan empat pertandingan sekaligus dan mengurangi frekuensi gangguan.

Mulai tahun 2026, FIFA akan menggabungkan jeda September dan Oktober menjadi satu periode tunggal selama tiga minggu, di mana setiap negara akan memainkan empat pertandingan.

Langkah FIFA tersebut diyakini dapat memberikan tambahan satu pekan untuk kompetisi domestik sekaligus mengurangi gangguan pada jadwal klub.

Sekadar dikehui, selama ini kualifikasi Euro dengan format lama menggunakan babak kualifikasi reguler dan play-off. Pada babak kualifikasi reguler terdiri dari 53-55 tim nasional UEFA, dibagi dalam 5-6 tim per grup dan sistem kandang-tandang. Tim lolos adalah pemenang dan runner-up setiap grup langsung lolos ke Euro (total 20 tim). Sedangkan di babak play-off, peserta adalah16 tim terbaik yang belum lolos melalui kualifikasi reguler dengan format 4 jalur (masing-masing 4 tim), pemenang setiap jalur mendapat tiket tersisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|