Usai Apple, Kini Kemenperin Minta Boeing Bangun Pabrik di Indonesia

3 months ago 42

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah mengeluarkan peringatan keras kepada raksasa teknologi, Apple, agar segera menanam investasinya membangun pabrik di Indonesia. Kemenperin pun mengingatkan Apple segera merevisi proposalnya.

Ternyata, tak hanya Apple.

Kini, Kemenperin juga tengah membidik perusahaan lain asal Amerika Serikat (AS) agar berinvestasi membangun pabrik di Indonesia. Permintaan itu disampaikan Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza saat menerima kunjungan perwakilan Boeing di kantornya, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Disebutkan, pertemuan itu membahas kemitraan Boeing dan pemerintah, serta penjajakan pengembangan industri dirgantara (aerospace).

"Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki potensi besar di industri dirgantara untuk mengatasi masalah konektivitas dan rantai pasok (supply chain)," kata Fiasol dalam keterangannya, dikutip Jumat 24/1/2025).

Hal itu menjadi alasannya mendorong Boeing untuk memperluas kolaborasi dengan Indonesia di beberapa sektor.

Di antaranya adalah pemberian lisensi untuk industri Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) pesawat terbang, serta pembangunan pusat pelatihan penerbangan di Indonesia.

"Salah satu yang potensial adalah MRO ini. Indonesia punya GMF AeroAsia dan Batam AeroTechnic yang membutuhkan peningkatan kapabilitas untuk mengembangkan ekosistem industrinya. Sehingga, Boeing dapat mendukung dengan memberikan lisensi ke MRO kami," ujar Faisol.

"Selain itu, Indonesia saat ini membutuhkan pusat pelatihan penerbangan sebagaimana yang telah dilakukan Boeing di India. Untuk lokasi, kawasan industri di Batam dan Bintan bisa menjadi opsi karena cukup strategis," tambahnya.

Dia mengatakan, industri MRO Indonesia melalui GMF AeroAsia dan Batam Aero Technic menjadi bukti, Indonesia mampu menjadi pemain di sektor perawatan pesawat.

"Namun, sebagian besar pesawat komersial masih melakukan perawatan di luar negeri, di tengah keterbatasan suku cadang," sebutnya.

"Karena itu, guna meningkatkan kapabilitas industri MRO, kami menilai perlu adanya tindak lanjut dengan melakukan kerja sama antara Kemenperin dan Boeing dalam bentuk MoU," ucap Faisol.

Dengan MoU (Nota Kesepahaman) itu, dia berharap kolaborasi dengan Boeing bisa semakin luas. Mulai dari transfer knowledge dan penerimaan tenaga magang, dan juga mencakup asistensi kepada MRO Indonesia dalam meningkatkan kualitas komponen dan sumber daya manusia.

"Di sektor MRO, memang isunya beberapa komponen dan suku cadang harus diimpor dari Amerika Serikat," sebutnya.

"Nah, apakah ini nantinya bisa diproduksi di Indonesia saja dengan melibatkan industri-industri dalam negeri," cetus Faisol.

Bahan Bakar Hijau

Di saat bersamaan, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta mengatakan, pemerintah juga mendorong Boeing mendukung upaya penggunaan bahan bakar ramah lingkungan untuk menekan emisi karbon di industri penerbangan.

"Saat ini, peralihan penggunaan bahan bakar fosil ke bahan bakar berbasis energi hijau (green energy) untuk pesawat terbang masih menjadi tantangan," katanya.

"Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon di sektor transportasi udara, dan butuh support Boeing untuk mewujudkan komitmen ini," tambah Setia.

Respons Boeing

Sementara itu, President of Boeing Southeast Asia Penny Burtt menyampaikan, Boeing berkomitmen meningkatkan kolaborasi di sektor penerbangan komersial bermodalkan pengalaman selama 75 tahun hadir di Indonesia.

"Kami melihat Indonesia punya potensi untuk berkontribusi terhadap pengembangan industri penerbangan yang berkelanjutan. Kami juga berkomitmen untuk melanjutkan kerja sama tersebut dengan perusahaan Indonesia dalam meningkatkan kapabilitas dan membawa mereka menjadi penyedia komponen Boeing global," kata Penny.

Wamenerin Faisol Riza menerima kunjungan perwakilan Boeing di Kantor Kemenperin, Jakarta, pada Kamis (23/1). Pertemuan ini membahas kemitraan Boeing dan pemerintah serta penjajakan pengembangan industri dirgantara (aerospace). (Dok. Kemenperin)Foto: Wamenerin Faisol Riza menerima kunjungan perwakilan Boeing di Kantor Kemenperin, Jakarta, pada Kamis (23/1). Pertemuan ini membahas kemitraan Boeing dan pemerintah serta penjajakan pengembangan industri dirgantara (aerospace). (Dok. Kemenperin)
Wamenerin Faisol Riza menerima kunjungan perwakilan Boeing di Kantor Kemenperin, Jakarta, pada Kamis (23/1). Pertemuan ini membahas kemitraan Boeing dan pemerintah serta penjajakan pengembangan industri dirgantara (aerospace). (Dok. Kemenperin)


(dce/dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Buka-Bukaan Kemenperin Soal Nilai Riil Investasi Apple di RI

Next Article Bos Kompor Quantum Bangkrut & PHK Karyawan, Minta Bantuan Kemenperin

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|