Viral, Pasien Asam Lambung Diduga Ditolak IGD Puskesmas Dlingo

3 hours ago 1

Viral, Pasien Asam Lambung Diduga Ditolak IGD Puskesmas Dlingo Tangkapan layar video viral soal keluhan warga terkait dengan layanan IGD di Puskesmas Dlingo 1 yang diduga terjadi akibat miskomunikasi. Dokumentasi Istimewa

Harianjogja.com BANTUL – Sebuah video yang menunjukkan keluhan seorang warga terhadap pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Dlingo 1, Bantul, viral di media sosial. Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @rizal_hadi_putra_27, diduga terjadi pada Senin, 27 Oktober 2025.

Dalam rekaman berdurasi 32 detik tersebut, seorang pria merekam suasana di depan puskesmas sambil menyuarakan kekecewaannya. Pria tersebut mengklaim bahwa seorang pasien yang menderita asam lambung tidak mendapatkan pelayanan saat datang ke IGD pada pagi hari.

Menurutnya, pasien tersebut justru diminta untuk menunggu hingga jam pelayanan reguler dibuka, yakni pukul 08.00 pagi. "Wong lara tenanan, asam lambung, priksa rene kon ngenteni jam 8. (Orang benar-benar sakit, asam lambung, periksa ke sini disuruh menunggu jam 8)," ujar pria tersebut seperti dilihat Selasa (28/10/2025). 

Perekam video mempertanyakan fungsi IGD jika tidak bisa melayani pasien dalam kondisi darurat di luar jam praktik biasa. "Lha IGD iki gunane opo IGD? Kon tutup wae IGD-ne iki (Lalu apa gunanya IGD ini? Suruh tutup saja IGD-nya ini)," lanjutnya.

Kekecewaan pria itu memuncak hingga ia melontarkan ancaman. Sambil menyorot kendaraan yang terparkir, ia lantas menyinggung soal fasilitas ada di puskesmas itu. 

"Tumpakane mobil, diobong opo piye jaluke iki? (Kendaraannya mobil, minta dibakar atau bagaimana ini?)," ucapnya.

Sampai berita ini ditulis, Puskesmas Dlingo 1 yang diduga jadi lokasi kejadian itu saat dikonfirmasi wartawan masih belum bisa terhubung. Sementara Pelaksana Tugas Panewu Kapanewon Dlingo, Marji Hidayat mengatakan, insiden tersebut terjadi karena miskomunikasi, bukan karena penolakan layanan.

“Yang merekam dan bicara itu yang sakit. Dia datang katanya asam lambung, tapi bertanya ke petugas kebersihan, bukan tenaga medis. Dari situ terjadi salah paham dan ucapan yang kurang pantas terlontar,” kata Marji, saat dikonfirmasi. 

Dia mengklaim, begitu video itu beredar, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas Dlingo 1 untuk menyelesaikan persoalan. Hasilnya, kedua pihak telah bertemu dan saling memaafkan. “Sudah silaturahmi kemarin, puskesmas minta maaf, pasien juga sudah menerima. Intinya sudah klir,” ujarnya.

Meski demikian, Marji memastikan kasus ini menjadi bahan evaluasi agar pelayanan publik di wilayahnya berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak langsung memviralkan persoalan sebelum diklarifikasi.

“Sekarang memang zamannya medsos, tapi tolong jangan asal unggah dulu. Klarifikasi dulu biar tidak salah paham,” katanya.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Bantul, Anugerah Wiendyasari menyampaikan, pihaknya juga masih menunggu laporan resmi dari Puskesmas Dlingo 1 terkait duduk perkara dan tindak lanjut insiden itu. “Hari ini baru dilakukan mediasi antara puskesmas dan keluarga pasien, jadi kami belum terima kronologi lengkapnya,” jelasnya.

Dia menjelaskan, sesuai SOP, layanan IGD di puskesmas rawat inap seperti Dlingo 1 beroperasi 24 jam dan selalu ada petugas berjaga, baik perawat maupun bidan. “Kalau kasusnya memang gawat darurat, tentu langsung dilayani. Namun kalau keluhan ringan seperti nyeri perut biasa, penanganannya bisa bersifat sementara sampai bertemu dokter di pagi hari,” terangnya.

Ia menambahkan, jawatannya tetap akan melakukan pembinaan internal untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang. “Fokus kami pada komunikasi dan empati petugas di lapangan. Karena satu miskomunikasi kecil bisa jadi viral besar kalau tidak segera diluruskan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|