Warga RI Bergaji UMR Ramai Main Judi Online, Segini Perputaran Uangnya

1 day ago 5

Jakarta, CNBC Indonesia - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan mencatat perputaran uang karena judi online selama kuartal pertama 2025 mencapai Rp 47 triliun. Jumlah tersebut turun secara signifikan hampir setengahnya dari periode yang sama setahun lalu.

"Itu jauh lebih sedikit dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama. Jadi tahun 2024 di bulan Januari sampai bulan Maret itu perputaran dananya itu Rp90 triliun. Sekarang berhasil kita tekan sampai kurang dari Rp50 triliun. Itu sesuatu yang luar biasa," kata Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, Rabu (7/5/2025).

Sementara transaksinya tercatat sekitar 39,8 juta transaksi dalam tiga bulan pertama tahun ini. Jika bisa terus dijaga, maka jumlahnya berkisar 160 juta transaksi hingga akhir tahun atau jauh lebih sedikit dari tahun 2024 sebanyak 209 juta transaksi.

Deposit judi online selama kuartal I tercatat Rp 6,2 triliun. Angka itu juga menurun jauh dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp 15 triliun.

"Jadi masyarakat mendepositkan uang untuk melakukan judi online itu Rp15 triliun di tahun lalu, 3 bulan pertama tahun lalu. Sekarang berhasil ditekan sampai Rp6,2 triliun. Sampai 6,2 ini ini pencapaian yang real," ujarnya.

Pemain Judol Gaji UMR

Ivan juga melaporkan terkait mereka yang bermain judol. Sebagian besar pemain tercatat memiliki pendapatan Rp 5 juta ke bawah.

"71%-nya adalah mereka yang berpenghasilan Rp5 juta ke bawah. 71%-nya 71%-nya itu adalah saudara-saudara kita yang memang apa masih membutuhkan apa sebenarnya penghasilan itu dibutuhkan untuk kepentingan-kepentingan lain," jelasnya.

Kejahatan judi online terlihat telah menyasar ke semua segmen umur. Ivan mengungkapkan kebanyakan pemain adalah 20-30 tahun sebanyak 396 ribu orang dan 31-40 tahun sebanyak 395 ribu orang.

Dalam kesempatan itu, Ivan juga menjelaskan lima daerah dengan transaksi judol paling masif. Mulai dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Banten dan Jawa Timur.

"Berbeda contohnya misalnya tahun 2024 di Q1 itu DKI Jakarta itu nomor 5. Nah, sekarang di Q1 DKI Jakarta naik ke nomor 2. Nah, ini terus bergerak," tutur Ivan.


(fab/fab)

Saksikan video di bawah ini:

Video: China Tembak Laser Siang Bolong ke Arah Bulan, Bikin NASA Kagum

Next Article Warga RI Sudah Sakau, Darurat Judi Online Makin Ganas

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|