Warga RI Siap-Siap Harga Emas, Tiket Pesawat-Sembako Makin Mahal Lagi

2 days ago 6

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang Ramadan dan Idulfitri tahun 2025 ini, harga sejumlah komoditas diperkirakan mengalami kenaikan akibat meningkatnya permintaan. Badan Pusat Statistik (BPS) mewanti-wanti akan adanya kenaikan harga pada emas perhiasan, tiket pesawat, serta berbagai kebutuhan pokok seperti daging ayam dan telur ayam, yang berpotensi menjadi faktor utama pendorong inflasi selama periode puasa dan Lebaran tahun ini.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini menyebut kenaikan harga ini tidak hanya terjadi saat Lebaran, melainkan sudah mulai terjadi sebelum Ramadan.

"Beberapa komoditas yang perlu diwaspadai kenaikan harganya menjelang Ramadan dan Idulfitri antara lain daging ayam ras, tarif angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, beras, dan emas perhiasan," ungkap Pudji dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin (17/2/2025).

Pudji menyampaikan, salah satu faktor utama yang kerap memicu inflasi saat Idulfitri adalah tarif angkutan udara. Dia menjelaskan bahwa lonjakan harga tiket pesawat setiap tahun selalu menjadi tantangan, terutama karena tingginya mobilitas masyarakat yang mudik ke kampung halaman.

Sementara itu, beberapa komoditas yang tidak terlalu berpengaruh saat Ramadan justru menjadi pendorong inflasi saat Idulfitri. Salah satunya adalah telur ayam, yang mengalami lonjakan harga cukup signifikan di momen Lebaran 2023 dengan andil inflasi 0,01%.

Pada 2024, tren ini kembali terlihat, di mana harga telur ayam lebih tinggi selama Ramadan yang jatuh di bulan Maret. Dengan Ramadan 2025 yang diperkirakan berlangsung hampir sepanjang Maret, Pudji memperingatkan lonjakan harga kemungkinan besar akan kembali terjadi pada bulan tersebut.

Untuk lebih rincinya, data BPS mencatat, selama Ramadan dan Idulfitri 2024, beberapa komoditas dengan andil inflasi terbesar pada Maret 2024 diantaranya:

  • Telur ayam ras, daging ayam ras, dan beras masing-masing 0,09%
  • Emas perhiasan 0,04%
  • Cabai rawit dan bawang putih masing-masing 0,02%
  • Bawang merah, minyak goreng, sigaret kretek mesin (SKM), dan nasi dengan lauk masing-masing 0,01%

Sedangkan pada April 2024, faktor utama pendorong inflasi meliputi:

  • Bawang merah 0,14%
  • Emas perhiasan 0,08%
  • Tiket pesawat 0,06%
  • Tomat 0,04%
  • Angkutan antarkota 0,03%
  • Bawang putih 0,02%

Lebih lanjut, Pudji memaparkan, meski pada Januari 2025 BPS mencatat adanya deflasi sebesar 0,76% akibat diskon tarif listrik, beberapa harga bahan pokok tetap mengalami kenaikan. Dia menyebutkan cabai merah, cabai rawit, daging ayam, wortel, beras, dan kangkung masih mengalami inflasi.

"Meskipun secara keseluruhan Januari 2025 mengalami deflasi, kita tetap perlu waspada karena beberapa komoditas masih menunjukkan tren kenaikan harga," pungkasnya.

Mendagri Tito Karnavian dan Menhub Dudy Purwagandhi dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (17/2/2025). (Tangkapan Layar Youtube Kemendag RI)Foto: Mendagri Tito Karnavian pimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (17/2/2025). (Tangkapan Layar Youtube Kemendag RI)
Mendagri Tito Karnavian pimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Tahun 2025, Senin (17/2/2025). (Tangkapan Layar Youtube Kemendag RI)


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Dunia Makin Galau, Emas Kian Berkilau

Next Article Breaking News! Inflasi Melesat Sampai 0,30% di November 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|