Wisatawan Diimbau Pantau Prakiraan Cuaca Selama Periode Liburan Nataru

1 hour ago 1

Warga berjalan mengenakan payung saat hujan (ilustrasi). BMKG Wilayah II Tangerang Selatan secara resmi mengimbau seluruh wisatawan untuk memantau perkembangan cuaca secara berkala selama periode liburan Nataru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan adanya potensi cuaca ekstrem yang mungkin mengganggu rencana liburan. BMKG Wilayah II Tangerang Selatan secara resmi mengimbau seluruh wisatawan untuk memantau perkembangan cuaca secara berkala selama periode liburan Nataru.

Imbauan ini dinilai penting mengingat periode akhir tahun di Indonesia sering kali dibarengi dengan intensitas hujan tinggi, badai petir, hingga potensi bencana hidrometeorologi lainnya seperti banjir dan tanah longsor. Kepala BMKG Wilayah II Tangerang Selatan Hartanto mengatakan pemantauan ini krusial mengingat secara umum wilayah Indonesia, termasuk Banten, sudah memasuki musim penghujan di akhir tahun.

"Masyarakat yang akan melakukan liburan tentunya dalam kondisi musim penghujan harus mempersiapkan diri sejak awal. Cek ke mana saja rute yang aman dan nyaman untuk dilewati," kata Hartanto pada Rabu (10/12/2025).

Hartanto menjelaskan kondisi cuaca saat ini cenderung dinamis dan tidak selalu konsisten cerah. Perubahan kondisi cuaca dapat terjadi sewaktu-waktu, sehingga kewaspadaan sangat diperlukan demi keselamatan perjalanan.

Khusus untuk wilayah Kabupaten Serang, ia menyebutkan bahwa berdasarkan data periodik 30 tahunan, bulan Desember merupakan masa puncak musim hujan. Oleh karena itu, BMKG meminta masyarakat memanfaatkan teknologi dengan mengunduh aplikasi Info BMKG untuk mendapatkan pembaruan informasi cuaca, iklim, dan kegempaan yang tersedia 24 jam.

"Instal aplikasi Info BMKG, itu gratis. Semua informasi ter-update ada di sana, sehingga masyarakat diharapkan selalu aman dan nyaman saat berwisata," ujarnya.

Selain kepada wisatawan, BMKG juga menekankan pentingnya peran para pelaku wisata. Hartanto meminta pengelola destinasi wisata untuk proaktif menerima informasi dari BMKG dan menyebarluaskan nya kepada pengunjung.

Bagi masyarakat yang beraktivitas di perairan atau wisata bahari, ia mengingatkan agar selalu mematuhi arahan petugas lapangan dan memantau kondisi gelombang yang dipengaruhi oleh pola arus angin. "Meskipun sejauh ini belum terlihat fenomena yang mengakibatkan potensi cuaca ekstrem, namun secara umum di masa akhir tahun hampir di seluruh wilayah Indonesia akan ada peningkatan aktivitas cuaca," ujarnya.

sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|