Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia siap menjadikan World Expo 2025 Osaka sebagai panggung untuk unjuk gigi di kancah global. Pemerintah menargetkan 3,5 juta pengunjung selama enam bulan even ini berlangsung.
Acara ini akan berlangsung selama 6 bulan mulai 13 April 2025 hingga 13 Oktober 2025. Indonesia siap menyuguhkan pesona alam, budaya, kreativitas dan inovasi terdepan. Mengusung tema "Thriving in Harmony: Nature, Culture, Future", Indonesia menegaskan komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Dalam partisipasinya, Indonesia telah menyiapkan Paviliun Indonesia dengan luas 1.750 m², yang memadukan tradisi dan modernitas, mengajak pengunjung menjelajahi keanekaragaman potensi bangsa.
1. World Expo Pertama Dalam 5 Tahun Terakhir
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menjelaskan, situasi dunia kini tidak mudah. Baik dalam persoalan geopolitik, perekonomian, iklim, pangan, lingkungan maupun pasar keuangan.
Indonesia sebelumnya sudah bergabung secara rutin dalam World Expo di beberapa negara. Antara lain, Milan, Shanghai dan Dubai. World Expo 2025 Osaka, Jepang akan digelar pada April 2025 selama enam bulan.
"Kami pikir ini adalah salah satu expo yang paling penting. Itulah kenapa kami ingin membuatnya berhasil," terangnya.
Kehadiran Indonesia sudah dipersiapkan sejak 3 tahun terakhir. Biaya yang dihabiskan hampir mencapai anggaran Kementerian PPN/Bappenas selama satu tahun. Maka dari itu, Rachmat menegaskan acara ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin.
"Kita harus memanfaatkan expo ini dengan sebaik-baiknya. Karena ternyata expo ini sudah sudah direncanakan sejak 3 tahun yang lalu," kata Rachmat.
Foto: Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) atau Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy (Kanan) memberikan sambutan dalam Kick Off Meeting Keikutsertaan Indonesia pada World Expo 2025 Osaka. (Tangkapan Layar Youtube Bappenas RI)
2. Kesempatan untuk Gaet Investasi
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan, mengatakan ajang internasional ini akan menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk menarik minat investasi dari berbagai negara.
Kementerian Investasi pun juga berencana untuk menyelenggarakan forum investasi di luar paviliun Indonesia di World Expo 2025 Osaka. Hal ini dilakukan untuk menarik perhatian potensi investor-investor yang ada di dalam ajang internasional tersebut
"Kami sudah berkoordinasi. Kami akan melakukan kegiatan semacam forum investasi di sana karena kami ingin melakukan sambutan yang lebih besar dari para pesertanya. Kegiatannya tidak di dalam paviliun karena kami khawatir mengganggu kegiatan yang lainnya. Namun, ini adalah bagian integral dari kehadiran kita dalam World Expo," ujar Nurul Ichwan.
Dengan rencana strategis ini, Indonesia berharap dapat memanfaatkan World Expo 2025 Osaka sebagai ajang penting untuk memperluas kerjasama investasi dan membuka peluang baru bagi perekonomian nasional
3. Peluang Besar Genjot Ekspor
Kementerian Perdagangan akan memanfaatkan kesempatan dalam World Expo 2025 Osaka ini untuk meningkatkan nilai ekspor. Adapun capaian partisipasi Indonesia pada World Expo 2020 Dubai sebesar US$ 34,88 miliar yang terdiri dari investasi dengan 19 perjanjian kerjasama bisnis dan investasi US$ 32,7 miliar dan perdagangan sebesar US$ 2,18 miliar.
"Target perdagangan harus lebih tinggi dari pencapaian sebelumnya. Ini peluang yang harus kita manfaatkan,"ujar Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi.
Di sisi lain, Jepang merupakan mitra dagang utama Indonesia dan saat ini menempati posisi keempat sebagai negara tujuan ekspor. Punto meyakini partisipasi dalam World Expo 2025 Osaka akan semakin memperkuat hubungan perdagangan kedua negara.
Tren perdagangan Indonesia dengan Jepang terus menunjukkan peningkatan positif sebesar 10,27% setiap tahun dalam lima tahun terakhir.
"Tren perdagangan dengan Jepang meningkat setiap tahun, ini bisa jadi hasil dari World Expo Dubai atau promosi bilateral yang kita lakukan," jelasnya.
Foto: CNBC INDONESIA
RI Mau 'Unjuk Gigi' di World Expo 2025 Osaka Jepang
4. Program-program Paviliun Indonesia
Adapun terdapat 8 program Paviliun Indonesia
a. Theme Weeks
Partisipan Indonesia akan mengisi berbagai bentuk kegiatan sesuai dengan 8 sub tema yang akan ditampilkan di Paviliun Expo dan Indonesia.
b. National Day
Dilaksanakan pada 25 April 2025 di Expo Hall/ Event Hall 1. Parade karnaval dari Expo Hall menuju Paviliun Indonesia
c. Best Practice
Team Expo Program, berkolaborasi dengan berbagai negara dalam menampilkan karya inovasi terbaik dalam pencapaian SDG's.
d. Woman Paviliun
Mempromosikan inisiatif kesetaraan gender, kemajuan dan pemberdayaan perempuan secara global.
e. Business Forum
Forum bisnis yang dihadiri oleh mitra potensial internasional dalam membahas isu dan inovasi mengenai pencapaian SDG.
f. 1on1 Meeting
Kegiatan yang memberikan kesempatan bagi pemerintah maupun swasta dalam menjajaki perjanjian kerjasama.
g. Cultural Performance
Suatu ajang promosi budaya dengan menampilkan pagelaran seni budaya pada area stage Paviliun Indonesia.
h.Rolling Exhibition
Menampilkan produk inovasi dalam pencapaian SDGs di area rolling exhibition dan Indonesia craft Paviliun Indonesia.
5. Ada 10 Sektor Potensi Investasi
Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Nurul Ichwan menyebutkan, pihaknya tengah 'mendekati' Jepang untuk bisa masuk berinvestasi setidaknya pada 10 sektor.
"Jadi saya dan kawan-kawan dengan mencoba bekerjasama dengan perwakilan kita AIPC yang ada di Tokyo, kita sudah minta untuk mereka melakukan kurasi tentang potensi investasi yang bisa kita coba dekati dan kita dorong untuk bisa kita dapatkan pada saat kegiatan di Osaka nanti," jelasnya dalam acara Kick Off Meeting World Expo 2025 Osaka, di Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, Kamis (13/2/2025).
Detailnya, Nurul mengatakan 10 sektor yang didorong untuk didapatkan investasinya adalah sektor green ammonia, biomassa, cangkang inti sawit, baterai listrik, industri pendingin ruangan, data center, kabel bawah laut, industri kendaraan bermotor roda empat, retail, perabotan rumah, hingga logistik.
"Setidaknya itu 10 yang sudah kita kurasi lebih dari 10. Tapi 10 ini yang paling utama yang mau kita coba dekati supaya mereka nanti bisa masuk berinvestasi ke Indonesia," katanya.
(mij/mij)
Saksikan video di bawah ini: