Zakat, Senjata Prabowo Hapus Kemiskinan Ekstrem

2 hours ago 2

Ilustrasi Zakat. Republika/Thoudy Badai

Oleh : Andi Irman Idris Patiroi, Bendahara Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Se-Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, Menjelang Idulfitri 2025, suasana halaman Istana Negara lebih ramai dari biasanya. Presiden Prabowo Subianto, dengan langkah yang terukur, menyerahkan zakat fitrah kepada pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Di hadapan kamera dan puluhan jurnalis, ia melontarkan kalimat yang tampak sederhana: “Baznas harus menjadi lokomotif menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia.”

Kalimat itu langsung menggaung. Di balik seremoni singkat, terselip pesan politik yang dalam. Prabowo ingin menegaskan bahwa pemerintahannya tak hanya bicara soal pembangunan infrastruktur dan pertahanan, tetapi juga persoalan paling mendasar: kemiskinan rakyat. Dengan menjadikan zakat sebagai senjata, ia seakan hendak mengirim sinyal bahwa negara dan agama harus bertemu di satu titik: menyejahterakan rakyat miskin.

Pesan ini bukan tanpa konteks. Tahun 2025, BPS mencatat 2,38 juta orang (0,85 persen penduduk) masih hidup dalam kemiskinan ekstrem. Angka itu memang turun dari Maret 2024 (3,56 juta jiwa), tetapi tetap meninggalkan pekerjaan rumah besar. Dengan pendapatan harian di bawah Rp 33 ribu, hidup mereka penuh keterbatasan: rumah reyot, air bersih sulit, akses kesehatan dan pendidikan nyaris tak ada.

Bagi Prabowo, angka itu adalah tantangan sekaligus peluang politik. Jika ia mampu menghapus kemiskinan ekstrem, ia akan meninggalkan warisan bersejarah.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|