Zulhas Beberkan Kenapa RI Hentikan Impor Beras, Sah Sudah Swasembada?

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menegaskan bahwa Indonesia kini tidak lagi mengimpor beras. Pernyataan ini disampaikan untuk menepis keraguan publik terhadap klaim swasembada pangan yang disampaikan pemerintah.

"Tahun lalu Pak Mentan (Menteri Pertanian Amran Sulaiman), kita impor 4,5 juta (ton). Tahun 2024 ini saya masih Mendag (Menteri Perdagangan)-nya, jadi saya agak hafal ini, ini kita impor 4,52 juta ton, sekarang tahun 2025 nol, tidak ada," kata Zulhas dalam acara Town Hall Meeting Satu Tahun Kemenko Pangan di Auditorium Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (21/10/2025).

Ia menjelaskan, meski impor beras tahun ini dihentikan, stok beras nasional masih dalam kondisi aman. "Stok kita di gudang Bulog ada 3,8 juta ton. Jadi kita sudah tidak impor, tapi stoknya ada 3,8 (juta ton)," ujarnya.

Dengan kondisi itu, Zulhas menyebut Menteri Pertanian (Mentan) sudah berani memastikan Indonesia tidak akan melakukan impor beras hingga akhir tahun ini.

"Oleh karena itu Mentan (Amran) sudah berani mengatakan sampai Desember kita tidak impor beras. Artinya kita sudah swasembada pangan," ucap dia.

Zulhas memberikan apresiasi kepada tim Kementerian Pertanian yang disebutnya bekerja keras di lapangan untuk mewujudkan capaian tersebut.

"Pak Mentan, Mas Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan), dan tim semua, terima kasih banyak atas kerja mereka Pak, saya di sini hanya koordinir saja," ungkapnya.

Menurut Zulhas, capaian ini bukan hasil keajaiban, melainkan buah dari langkah konkret pemerintah dalam mempercepat kebijakan dan memperbaiki sistem pertanian.

"Apa yang dilakukan teman-teman sederhana sebetulnya, kok bisa? Orang bilang mana mungkin (pertumbuhan ekonomi) tumbuh 6%, mana mungkin 7%, mana mungkin swasembada, apalagi target swasembada pangan yang sebelumnya 4 tahun jadi cuma setahun. Walaupun kadang-kadang teman-teman timnya sampai sakit-sakit kerjanya, nggak ada libur," ujarnya.

Zulhas kemudian menjelaskan faktor utama yang membuat produksi padi meningkat signifikan dalam waktu singkat.

"Kenapa? Sederhana sebetulnya. Pertama dilihat dulu luas sawahnya 7,5 juta hektare, tertanam 10 juta hektare. Berarti ada yang miss, ada yang 2 kali, ada yang 1 kali. Maka enaknya kalau sama-sama perjuangannya itu cepat Pak, lapor Presiden, cuma 2 hari keluar Inpres (Instruksi Presiden)," jelas dia.

Ia mengatakan, berbagai kebijakan strategis seperti pembangunan irigasi dan penyediaan pupuk kini bisa dilakukan jauh lebih cepat berkat dukungan langsung Presiden.

"Lahir Inpres sudah, bangun irigasi. Dulu nggak boleh pemerintah pusat (ikut bangun irigasi), karena itu tugasnya Pak Gubernur. Tiga hari selesai, bangun irigasi, ada yang sudah berhasil, ada yang belum," ujar Zulhas.

Adapun salah satu terobosan penting lainnya, kata dia, adalah percepatan distribusi pupuk yang selama ini menjadi masalah klasik petani.

"Apalagi distribusi pupuk. Mentan pupuk rumit potong, dipangkas, satu minggu lahir Inpres. Dulu pupuk hadir biasanya itu waktu panen, pas panen baru pupuk hadir, ini pupuk hadir sebelum tanam," katanya.

Dampak dari kebijakan tersebut terasa nyata di lapangan. Zulhas menyebut produksi beras nasional meningkat hampir 13 persen.

"Baru beberapa itemnya dikerjakan, produksi kita tadi naik hampir 13 persen," ucap dia.

Selain itu, petani kini juga merasakan keuntungan ganda karena harga gabah ditingkatkan pemerintah melalui Bulog. "Artinya petani memiliki dua keuntungan, terbukti pertama harganya dinaikkan oleh Bulog keluar Inpres, usulan Pak Mentan ya, gabah jadi Rp6.500 per kg dari Rp6.000, cepat juga itu satu minggu Inpres keluar," jelas Zulhas.

Ia menambahkan, kenaikan harga gabah ini menjadi bentuk keberpihakan negara kepada petani.

"Tidak mudah Pak biasanya harga gabah Rp6.000 per kg, di bawah Rp5.000 per kg, tengkulak-tengkulak luar biasa. Nah ini terima kasih TNI bantu kita ya, Polri juga bantu kita," pungkasnya.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam acara Town Hall Meeting Satu Tahun Kemenko Pangan di Auditorium Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (21/10/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)Foto: Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam acara Town Hall Meeting Satu Tahun Kemenko Pangan di Auditorium Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (21/10/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam acara Town Hall Meeting Satu Tahun Kemenko Pangan di Auditorium Graha Mandiri, Jakarta, Selasa (21/10/2025). (CNBC Indonesia/Martyasari Rizky)


(dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Diam-Diam Harga Gabah Sudah Rp7.000/ Kg, Petani Ngaku Tak Semua Untung

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|