Zulhas Perintahkan Bulog Buru-Buru Tumpuk Beras 3 Juta Ton, Ada Apa?

3 hours ago 2

Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menugaskan Perum Bulog untuk menyerap 3 juta ton beras pada periode Januari hingga April 2025. Penugasan ini dilakukan untuk mengisi stok cadangan beras pemerintah (CBP), sekaligus juga untuk menjaga stabilitas harga di tingkat petani.

Berdasarkan data BPS, lanjut Zulhas, diperkirakan produksi beras, gabah, dan jagung akan meningkat signifikan dalam beberapa bulan mendatang.

"Februari naik 50% lebih, Maret apa lagi, naik lagi 50% lebih beras/gabah dan jagung. April memang agak turun sedikit, tapi tetap naik 15%. Oleh karena itu kita harus segera tangani, pemerintah sudah memutuskan, Bapak Presiden (Prabowo Subianto) perintahkan agar Bulog semua membeli dengan harga Rp6.500 per kg (setara gabah). Itu segera," kata Zulhas dalam konferensi pers di kantornya, Rabu (22/1/2025).

Adapun masa waktu yang diberikan pemerintah kepada Bulog untuk menyerap 3 juta ton setara beras adalah empat bulan, yakni Januari-April 2025. Katanya, dalam waktu empat bulan, Bulog akan membeli beras dari pabrik-pabrik penggilingan yang bekerja sama dengan perusahaan plat merah tersebut.

"3 juta ton itu harus menyerap dalam bentuk beras. Kalau gabah tentu lebih banyak lagi. Nah, sudah diputuskan gabah harga Rp6.500 (per kg), berasnya dibeli dari pabrik-pabrik yang kerjasama. Karena pabrik membeli Rp6.500, maka Bulog akan membeli berasnya Rp12.000 (per kg)," ujarnya.

Alasan Bulog Harus Segera Tumpuk Stok Beras

Ditemui usai konferensi pers, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan alasan pemerintah menugaskan Bulog menyerap 3 juta ton setara beras dalam waktu empat bulan ini, karena produksi beras di semester kedua akan lebih rendah dibandingkan dengan produksi di semester pertama.

Dengan kondisi produksi semester kedua yang lebih rendah, dia pun mengkhawatirkan terjadinya persaingan dengan pihak penggilingan, dan berdampak pada kenaikan harga.

"Paling baik Bulog itu menyerap di semester pertama. Karena kalau nanti di semester kedua, produksinya itu di bawah, rebutan sama penggiling padi. Kalau rebutan, maka harganya akan naik. Kan kita disuruh jaga daya beli masyarakat juga," jelas Arief.

Bulog Usulkan Harga Baru

Untuk memenuhi target 3 juta ton setara beras, Zulhas mengungkapkan, dalam diskusinya bersama stakeholders bidang pangan hari ini, Bulog mengusulkan rentang harga beli antara Rp12.000-Rp12.250 per kg.

"Tadi diskusi yang panjang, Bulog minta karena ada bersaing dengan yang lain, minta range harganya antara Rp12.000 sampai Rp12.250 (per kg). Kami di rakor ini sepakat, tapi belum menjadi keputusan, setelah nanti kita akan bawa ke ratas dulu. Jadi sekarang masih berlaku Rp12.000 (per kg). Karena kami rakor nggak bisa melebihi putusan ratas (rapat terbatas dengan Presiden)," kata Zulhas.

Seperti diketahui, pemerintah telah memberlakukan harga pembelian baru untuk beras dan gabah yang akan digunakan Bulog dalam melakukan pengadaan dari dalam negeri. Hal itu ditetapkan dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) No 2/2025 tentang Perubahan atas Harga Pembelian Pemerintah dan Rafaksi Harga Gabah dan Beras. Aturan ini ditetapkan pada 12 Januari 2025, dan resmi berlaku mulai 15 Januari 2025.

Berikut rincian ketentuan HPP berlaku mulai 15 Januari 2025 mengacu ketentuan dalam Keputusan Kepala Bapanas No 2/2025 Lampiran I:

1) Gabah Kering Panen (GKP) di petani sebesar Rp6.500 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 25% dan kadar hampa maksimal 10%

2) GKP di penggilingan sebesar Rp6.700 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 25% dan kadar hampa maksimal 10%

3) Gabah Kering Giling (GKG) di penggilingan sebesar Rp8.000 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 14% dan kadar hampa maksimal 3%

4) GKG di gudang Bulog sebesar Rp8.200 per kg dengan kualitas kadar air maksimal 14% dan kadar hampa maksimal 3%

5) Beras di gudang Bulog sebesar Rp12.000 per kg dengan kualitas derajat sosoh minimal 100% kadar air maksimal 14% butir patah maksimal 25%, dan butir menir maksimal 2%.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video : Harga Gabah Murah, Kok Beras Mahal?

Next Article Zulhas Pede Produksi Beras RI Naik 6 Juta Ton-Nol Impor, Ini Jurusnya

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|