121 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Terjadi di Karawang

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG, – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Karawang, Jawa Barat, mencatat sebanyak 121 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi dari Januari hingga Oktober 2025. Mayoritas kasus melibatkan kekerasan seksual terhadap anak, seperti diungkapkan oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas Perlindungan Perempuan dan Anak Karawang, Nur Regina.

Regina menjelaskan bahwa kasus-kasus tersebut dilaporkan oleh masyarakat, dan faktor pemicunya antara lain adalah kekosongan peran ayah serta faktor ekonomi dan sosial. Setiap laporan segera ditindaklanjuti dengan berbagai bentuk pendampingan, termasuk pendampingan psikologis dan bantuan hukum.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Karawang, Wiwiek Krisnawati, menambahkan bahwa jumlah kasus tersebut hanya mencerminkan laporan yang diterima, sementara banyak korban yang belum berani melapor. “Kekerasan ini seperti fenomena gunung es,” ujarnya.

Kekerasan seksual, terutama di ruang publik, menjadi kasus yang paling banyak terjadi. Salah satu kasus yang mendapat perhatian adalah dugaan pelecehan seksual terhadap seorang pelajar SMP di Rengasdengklok oleh sopir angkutan.

Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan memberikan pendampingan hukum dan psikologis kepada korban berinisial SSA, seorang pelajar SMP, yang diduga menjadi korban pelecehan oleh sopir berinisial AP alias Ending. Selain itu, bantuan ekonomi juga diberikan kepada keluarga korban yang kurang mampu.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara