Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah akan terus melakukan pembinaan bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia agar menerapkan praktik-praktik yang berkelanjutan demi menjaga lingkungan hidup. Pembinaan itu terutama menyasar perusahaan-perusahaan yang masih mendapat kriteria Hitam dalam Anugerah Lingkungan PROPER.
Tahun ini ada 4.495 perusahaan yang ikut dalam pelaksanaan PROPER. Sebanyak 85 perusahaan mendapat PROPER Emas, 227 perusahaan PROPER Hijau, 2.649 perusahaan PROPER Biru, 1.313 perusahaan PROPER Merah, dan 16 perusahaan dapat PROPER hitam.
Sebagai informasi, Anugerah Lingkungan PROPER kembali digelar dan secara eksklusif didukung CNBC Indonesia. PROPER adalah upaya untuk menerapkan sebagian dari prinsip-prinsip good governance (transparansi, berkeadilan, akuntabel, dan pelibatan masyarakat) dalam pengelolaan lingkungan di tahun 2024.
Penghargaan PROPER (Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan) digelar setiap tahun, diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dengan menggunakan sejumlah parameter. Penghargaan ini sudah dikembangkan sejak 1995 dari Program Kali Bersih (PROKASIH) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas air sungai yang tercemar. Sempat tetapi sempat terhenti, program ini diperluas pada 2002 dan mengalami inovasi pada 2019.
Ada 4 kriteria anugerah PROPER, yaitu Emas sebagai peringkat tertinggi alias dinilai menjalankan praktik-praktik terbaik dalam menjaga lingkungan hidup. Disusul kategori Hijau, Biru, Merah, dan Hitam sebagai kriteria terendah atau terburuk dalam menjaga lingkungan hidup.
Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, perusahaan-perusahaan yang mengutamakan pengelolaan lingkungan hidup yang mumpuni akan jadi bagian dari kelompok perusahaan berkelas dunia.
"Terima kasih untuk berbagai inovasi dan kepemimpinan lingkungan, dunia usaha, PROPER harus diteruskan sesuai praktik-praktik yang baik di dunia usaha. Bukan hanya mendorong kepatuhan, tapi membuat perusahaan jadi perusahaan kelas dunia dalam pengelolaan lingkungan hidup," kata Hanif dalam Anugerah Lingkungan PROPER di Jakarta, Senin (24/2/2025).
"Untuk perusahaan yang sudah taat dan lebih dari taat, ini luar biasa. Sedangkan yang belum dan masih rendah, kami mohon izin, akan melakukan pembinaan terus dan lakukan pemenuhannya," tambahnya.
Hanif pun menyampaikan apresiasi kepada para Founder dan CEO perusahaan yang telah berkontribusi dalam melestarikan lingkungan hidup di Indonesia. Sambil mengajak semua pihak, mulai dari pengusaha sampai organisasi masyarakat, dan universitas, bekerja sama dengan pemerintah demi pengelolaan lingkungan hidup yang baik.
"Mari kita bersama-sama memperbaiki kualitas lingkungan hidup demi masyarakat adil dan makmur menuju Indonesia Emas 2045," tegas Hanif.
Dalam kesempatan sama, Deputi Bidang Pengendalian Pencermaran dan Kerusakan Lingkungan di Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) Rasio Ridho Sani mengungkapkan, kinerja inovasi perusahaan dalam hal instrumen kepatuhan lingkungan mengalami peningkatan di tahun 2024. Peningkatan jumlah proper itu meningkat 21,68% menjadi 4.495 perusahaan, dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya mencapai 3.694 perusahaan.
"Hasil evaluasi kinerja perusahaan sebanyak 2.961 taat. 1.329 perusahaan tidak taat. Sedangkan, 205 perusahaan belum diumumkan karena dalam proses penegakan hukum atau belum beroperasi," kata Rasio Ridho.
Foto: CNBC Indonesia TV
Kinerja Perusahaan Taat Lingkungan di 2024 Meningkat
(dce/dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Menteri LH Yakin PROPER Bikin Perusahaan RI Berkelas Dunia
Next Article KLHK Ungkap Modus di Balik Pertambangan Ilegal di RI