365.173 Orang Naik MRT Jakarta Saat Tarif Rp1

1 hour ago 2

Home > Loko Monday, 22 Sep 2025, 14:09 WIB

Angka tersebut melampaui rata-rata pengguna harian saat hari kerja Senin-Jumat pada bulan sebelumnya.

 PT MRT Jakarta)Pelanggan MRT Jakarta saat pengetapan di gerbang penumpang (passenger gate). (Foto: PT MRT Jakarta)

JAKARTA -- Sebanyak 365.173 orang naik MRT Jakarta saat dua hari penerapan tarif Rp1, yakni di Hari Perhubungan Nasional 2025 pada 17 September dan Hari Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Nasional 2025 pada 19 September.

Pada hari pertama, sebanyak 178.539 pelanggan dan 186.634 pelanggan pada hari kedua. Angka tersebut melampaui rata-rata pengguna harian saat hari kerja Senin-Jumat pada bulan sebelumnya, yaitu 152 ribu pelanggan per hari.

Sebelumnya, pada Agustus 2025, total 4.001.641 pelanggan menggunakan layanan MRT Jakarta. Konsistensi angka keterangkutan saat hari kerja di atas 100.000 pelanggan per hari menunjukkan besarnya antusiasme masyarakat menggunakan transportasi publik saat weekdays.

Sejauh ini, dikutip dari laman resmi MRT Jakarta, secara konsisten tren peningkatan angka keterangkutan (ridership) masih terlihat di lima stasiun, yaitu Dukuh Atas BNI, Lebak Bulus, Blok M BCA, Bundaran HI Bank Jakarta, dan Bendungan Hilir.

Sejumlah faktor seperti integrasi antarmoda dan gedung di sekitar stasiun, transit mitra feeder, dan program gaya hidup dan event mendorong peningkatan tersebut.

Untuk menaikkan angka keterangkutan, PT MRT Jakarta bekerja sama dengan berbagai pihak, terutama dari industri wisata seperti sektor kuliner, aktivitas, hingga pusat perbelanjaan, kesehatan, pendidikan, hingga promo tiket di sejumlah tempat wisata.

Kerja kolaborasi dengan sejumlah operator transportasi publik pengumpan (feeder) juga mendorong peningkatan angka keterangkutan. Lebih jauh lagi, moda pengumpan ini juga mengangkut dari kawasan hunian langsung menuju stasiun terdekat.

Kehadiran angkutan pengumpan ini akan berdampak tidak saja terhadap kenaikan angka keterangkutan, namun juga mendorong kebudayaan menggunakan platform berbagi kendaraan (ride sharing). Secara angka, operator pengumpan ini menyumbang sekitar 22--23 persen angka keterangkutan dari total ridership MRT Jakarta.

Image

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|