5 Fakta Aksi Dedi Mulyadi untuk Cegah Banjir di Masa Depan

14 hours ago 2

CNN Indonesia

Minggu, 09 Mar 2025 10:41 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --

Hujan deras memicu banjir di sejumlah kawasan Jabodetabek dalam beberapa hari terakhir. Namun hujan bukan penyebab satu-satunya banjir, sehingga Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) melancarkan sejumlah aksi pencegahan banjir.

Banjir melanda sejumlah kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Selain hujan, tata kelola DAS (daerah aliran sungai) yang kurang tepat dan lahan hijau yang minim juga dinilai berkontribusi pada banjir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baru-baru ini KDM bergerak dengan mengumpulkan empat kepala daerah di Jawa Barat untuk membahas penanganan banjir.

"Kita lakukan bersama sesuai dengan daerah masing masing, apa permasalahannya dipaparkan satu satu untuk langkah solusinya," kata Dedi dalam keterangan tertulis, Jumat (7/3).

Sementara itu, berikut sejumlah langkah yang dilakukan Dedi guna mencegah banjir di masa mendatang.

1. Pembongkaran Hibisc Fantasy

Dedi menginstruksikan agar tempat rekreasi Hibisc Fantasy di Puncak, Bogor dibongkar. Dia menemukan ketidaksesuaian antara izin yang diajukan dan luas lahan yang digunakan.

PT Jaswita, pihak pengelola tempat rekreasi, mengajukan izin pembangunan area seluas 4.800 meter persegi. Namun pada kenyataannya, perusahaan di bawah BUMD Jabar ini mengembangkan sampai 15 ribu meter persegi.

Lewat Pemkab Bogor, Dedi sudah memperingatkan PT Jaswita hingga diminta membongkar sendiri tapi tidak ada respons.

"Karena tak dibongkar sendiri, perintah saya bongkar mulai hari ini. Bantu pak Wabup, Pimpinan DPRD bogor. Dukung kita bongkar," kata Dedi.

Selain Hibisc Fantasy, dia juga menyegel lokasi lain yang dianggap berkontribusi terhadap banjir seperti, bangunan milik PT Perusahaan Perkebunan Sumber Sari Bumi, lokasi milik PTPN I regional 2 Gunung Mas dan Eiger Adventure Land.

2. Audit pengembang perumahan yang klaim bebas banjir

Dedi berkata banjir di beberapa titik di Jawa Barat terjadi di perumahan-perumahan yang mengklaim bebas banjir. Dia pun bakal mengaudit para pengembang yang menjual hunian dengan klaim serupa agar banjir tidak terulang.

"Saya juga akan mengaudit dari sisi aspek lingkungan seluruh perumahan di Jabar yang banjir. Faktornya oleh apa, kesalahan tata ruang atau kesalahan pengembang?" ucapnya.

Lanjut ke sebelah...


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|