APBD Jakarta Terpangkas, Pramono Putar Otak

1 hour ago 1

Gubernur Jakarta Pramono Anung saat memberikan keterangan di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- APBD Jakarta pada tahun anggaran 2026 bakal berkurang signifikan akibat pemangkasan dana transfer ke daerah. Dari proyeksi semula Rp 95,35 triliun, APBD Jakarta 2026 kemungkinan akan berkurang menjadi Rp 79,03 triliun.

Gubernur Jakarta Pramono Anung mengatakan, berkurangnya APBD otomatis akan berdampak terhadap sejumlah program yang telah disusun Pemprov Provinsi (Pemprov) Jakarta, terutama dalam program pembangunan infrastruktur. Ia meminta jajarannya untuk tidak mengandalkan dana dari Pemprov Jakarta, melainkan harus mencari sumber pendanaan lainnya.

"Salah satu hal yang akan saya lakukan adalah melakukan creative financing (pembiayaan dari sumber lain)," kata dia di Balai Kota Jakarta, Senin (6/10/2025).

Menurut dia, bentuk pembiayaan dari sumber lain dalam pembangunan bisa dilakukan dengan cara bekerja sama dengan pihak swasta atau menggunakan dana koefisien lantai bangunan (KLB) dan lainnya. Dengan cara itu, ia meyakini, pembangunan di Jakarta masih tetap seperti yang diharapkan.

"Jadi ada beberapa program yang dulunya akan ada yang dilakukan dengan penyertaan modal daerah, tetapi dengan kondisi seperti ini, kami mendorong agar BUMD ataupun siapapun yang akan bangun (putar otak)," kata dia.

Pramono mencontohkan, dalam pengembangan kawasan berorientasi transit (TOD) Dukuh Atas yang akan dilakukan tidak akan menggunakan APBD. Ia meminta BUMD untuk mencari sumber pendanaan lain selain dari APBD.

"Ya harus (putar otak)," ujar dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga melakukan pengawalan ketat dalam penggunaan anggaran dalam pembangunan. Dengan begitu, penggunaan anggaran dapat dilakukan dengan optimal.

"Ini menjadi tantangan bagi saya dan Pak Wagub untuk bisa menyelesaikan tetap target kami dengan baik," ujar dia.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|