Kurniawan Dwi Yulianto saat menenangkan suporter PSPS usai usai laga PSPS melawan PSMS Medan yang berakhir imbang 3-3 di Stadion Kaharudin Nasution, Sabtu (20/9/2025) - tangkapan layar
Harianjogja.com, JOGJA—Intimidasi yang dilakukan oleh oknum suporter PSPS terhadap tim pelatih dikecam oleh Asosiasi Pelatih Sepak bola Seluruh Indonesia (APSSI).
BACA JUGA: Ousmane Dembele Raih Ballon d'Or 2025
Dalam pernyataan resminya, yang dikutip Selasa (23/9/2025), APSSI mengutuk aksi berlebihan yang dilakukan usai usai laga PSPS melawan PSMS Medan yang berakhir imbang 3-3 di Stadion Kaharudin Nasution, Sabtu (20/9/2025).
Setelah pertandingan, sejumlah suporter PSPS menuntut pelatih kepala Ilham Romadhona dan Direktur Teknik Kurniawan Dwi Yulianto untuk mundur. Tuntutan ini disertai dengan intimidasi dari beberapa oknum suporter yang menggunakan penutup wajah.
"APSSI berkewajiban untuk melakukan pembelaan dan perlindungan menyeluruh terhadap Ilham Romadhona, pelatih kepala PSPS, Kurniawan Dwi Yulianto, Direktur Teknik," pernyataan APSSI.
Menurut APSSI, intimidasi ini harus menjadi perhatian serius agar tidak menjadi kebiasaan di kalangan suporter Indonesia. Tuntutan mundur dari suporter PSPS mulai terdengar sejak kekalahan 0-4 dari Bekasi City, dan semakin keras setelah hasil imbang melawan PSMS.
APSSI juga menegaskan tidak akan tinggal diam. Jika intimidasi ini mengarah pada tindakan anarkis, ancaman, teror, baik verbal maupun fisik, APSSI siap membawa kasus ini ke jalur hukum.
"APSSI mengimbau seluruh pemangku kepentingan sepak bola, termasuk suporter, untuk saling menghormati dan menghargai," lanjutnya.
Sikap APSSI ini diharapkan dapat menciptakan iklim sepak bola yang lebih sehat dan profesional di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News