Asing Banyak Keluar dari Pasar Modal, Waktunya Ritel Rapatkan Barisan

1 week ago 18

Jakarta, CNBC Indonesia — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi dalam beberapa waktu terakhir. Sepanjang tahun berjalan, indeks utama pasar modal RI ini merosot lebih dari 11%.

Hal tersebut seiring dengan keluarnya dana asing. Dalam tiga bulan terakhir, net foreign sell telah mencapai lebih dari Rp 30 triliun dan dalam enam bulan terakhir net sell asing mencapai Rp 45 triliun. 

Ketua Asosiasi Manajer Investasi Indonesia (AMII) dan Direktur Utama STAR Asset Management Hanif Mantiq mengatakan bahwa IHSG mengalami koreksi sejak September 2024 dan berlanjut hingga saat ini. Satu penyebab utamanya adalah capital outflow.

"itu yang sudah terjadi. Tinggal kita lihat ke depan apakah akan jadi optimisme atau apa. Saya kira itu peran kita semua, karena kalau sekarang ini asing keluar, berarti porsi ritel semakin besar baik di saham maupun reksa dana," kata Hanif dalam acara Capital Market Forum 2025, di Gedung BEI, Jakarta (21/3/2025).

Oleh karena itu dia berharap dari total populasi di Indonesia, setidaknya 150 juta bisa tercatat sebagai investor di pasar modal. Pada akhirnya kepemilikan ritel bisa mendominasi dan baik saham maupun reksa dana akan lebih tahan banting. 

Dalam kesempatan yang sama Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi mengatakan bahwa investor ritel domestik mendominasi transaksi saham di pasar modal, seiring dengan keluarnya dana asing dalam beberapa waktu terakhir.

Dia mencatat frekuensi rata-rata transaksi harian naik 5,22%. "Ini didominasi transaksi investor domestik. Ini didukung investor ritel," katanya. 

Adapun saat ini tercatat jumlah Single Investor Identification (SID) mencapai 15,7 juta investor dan diproyeksikan akan terus bertambah ke depannya. Seperti diketahui investor ritel domestik masih mendominasi transaksi saham di pasar modal.

Inarno mengatakan dari Januari-Maret 2025, investor domestik menjadi penyeimbang aliran dana asing sekaligus menjadi indikator kepercayaan terhadap pasar modal tanah air.

"Mayoritas SID individu didominasi generasi muda di bawah 40 tahun yang mencapai 79% dari total SID. Ini menunjukan potensi besar untuk mendorong potensi pasar modal di masa datang," kata Inarno.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Bos Sekuritas: Trump-Perang Jadi Kekhawatiran Investor Global

Next Article Rata-Rata Transaksi di Bursa Naik, Investor Ritel Domestik Mendominasi

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|