Bahlil Bahas Energi Bersih Bareng Gen Z dan Bagikan Beasiswa

3 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengajak generasi muda berkontribusi dalam membangun masa depan energi nasional. Bahlil memaparkan berbagai langkah dan capaian pemerintah menuju kemandirian energi.

Dia menegaskan bahwa pemerintah telah menempatkan sektor energi sebagai prioritas pembangunan dan mulai menerapkan berbagai kebijakan strategis untuk mewujudkan ketahanan energi yang berkelanjutan.

Salah satu langkah yang dijalankan sejak 1 Januari 2025 adalah penerapan biodiesel berbasis minyak sawit 40% (B40), sebagai pijakan menuju tahap berikutnya.

"Jadi kita campur antara solar murni dengan CPO dengan methanol. Jadi FAME itu dicampur. Tujuannya apa? Agar CPO dalam negeri bisa dikonversi untuk jadi solar," jelas Bahlil dikutip Rabu (8/10/2025).

Bahlil menambahkan, kebijakan pengurangan impor tidak hanya difokuskan pada solar, tetapi juga bensin. Pemerintah menargetkan pencampuran 10% bioetanol (E10) untuk menekan ketergantungan impor dan mendorong bahan bakar yang lebih bersih.

"Kalau bensin ini, 60% konsumsi bensin kita masih impor. Maka ke depan kita akan mendorong untuk ada E10. Kemarin malam sudah kami rapat dengan Presiden. Presiden sudah menyetujui untuk direncanakan mandatori 10% etanol. Dengan demikian kita akan campur bensin kita dengan etanol. Tujuannya apa? Agar tidak kita impor banyak dan juga untuk membuat minyak yang bersih, yang ramah lingkungan," ungkapnya.

Bahlil juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan pihak swasta. Menurutnya, transisi energi tidak harus membebani keuangan negara.

"Jadi yang pertama, kita mengerjakan ini tidak memakai dana APBN, sedikit sekali. Sedikit sekali. Kita akan pakai kolaborasi dengan swasta," tegasnya.

Pemerintah pun telah menyiapkan sejumlah langkah konkret, seperti pembangunan panel surya skala besar 80 gigawatt (GW) oleh PT PLN (Persero) bersama para investor. Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) juga didorong untuk meningkatkan produksi migas dan memperkuat pembangunan kilang dalam negeri untuk memperkokoh ketahanan energi nasional.

Selain membahas kebijakan dan target jangka panjang, Bahlil aktif berdialog dengan mahasiswa untuk menguji pemahaman mereka soal peta jalan energi nasional.

Dia juga memberikan beasiswa dan rekomendasi khusus bagi peserta yang menunjukkan antusiasme serta gagasan inovatif untuk masa depan energi Indonesia.

Bahlil kembali menegaskan bahwa kemandirian energi adalah cita-cita kolektif bangsa, dan generasi muda memiliki peran vital untuk mencapainya. Dia mengajak para mahasiswa untuk memahami isu energi, juga turut mengambil bagian dalam aksi nyata menuju Indonesia yang mandiri dan hijau.


(rah/rah)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pemerintah Dukung Peresmian Fasilitas Niaga LNG Pertama di Bali

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|