Bak Bumi dan Langit, Harga Beras Sekarang Tak Seheboh Tahun Lalu

11 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengklaim harga beras turun pada Januari dan Februari 2025. Bahkan harga beras pada awal tahun ini tak seheboh tahun 2024 lalu.

Amran mengungkap, harga beras sekarang menjadi Rp 12.000 per Kg, dibandingkan rata-rata bulan yang sama tahun sebelumnya di angka Rp 15.000 per Kg.

"Rata-rata Januari, Februari tahun 2024, masih ingat? Itu bahkan antrean beli beras dan dijatah waktu itu harga rata-rata Rp 15.000 lebih, sekarang Rp 12.000 lebih," ujar Andi saat ditemui usai penandatanganan Nota Kesepahaman dengan BPS di Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2025).

Kemudian dilihat dari fakta di lapangan saat ini, 70% provinsi seluruh Indonesia harga gabah berada bawah harga pokok penjualan (HPP) Rp 6.500 yang telah ditetapkan Presiden Prabowo Subianto. Sementara produksi beras Januari hingga Maret 2025 akan naik hingga 50%. Angka tersebut berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang memproyeksi limpahan hasil panen beras di awal tahun ini.

Panen PadiFoto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Panen Padi

Menurut data BPS, yang juga sudah dilaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto, produksi beras naik 50% pada Januari, di Februari 40%, dan Maret 51%, dibandingkan bulan yang sama tahun lalu.

"Tiga bulan berturut-turut, mudah-mudahan di April juga baik. Itu angka sementara," ucapnya.

Jadi menurutnya sudah dua fakta yang menunjukkan bahwa angka BPS yang diberikan linier dengan apa yang ada di lapangan.

"Insya Allah ke depannya kita akan berkolaborasi, kita akan lakukan yg terbaik sebagaimana arahan bapak Presiden, kita harus swasembada sesingkat-singkatnya, secepat-cepatnya," ujarnya.

"Kita sebagai pembantunya, Kementan sektor terkait, termasuk BPS, kita dukung penuh agar tercapai swasembada," pungkas dia.


(wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Demi Swasembada, Kementan Gaet 25 Ribu Orang "Brigade Pangan"

Next Article Video: Harga Beras di Indonesia Dikritik Bank Dunia, Ini Faktanya!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|