Bank Jatim Bidik Pertumbuhan Kredit 14%-16% Tahun Ini

1 week ago 22

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 14%-16% pada tahun ini. Sementara untuk aset dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 2%-3%.

"Kreditnya Insya Allah kita bisa penuh sampai Rp 129 triliun. Dan dana pihak ketiga secara nominal, konsolidasi ini akan mencapai Rp 156 triliun," kata Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman dalam konferensi pers di Hotel Alila Jakarta, Kamis malam (20/3).

Ia mengungkapkan, manajemen akan berupaya menjaga aset produktif yang ideal dan berkualitas serta dengan pencadangan yang cukup seiring dengan pertumbuhan kredit yang eksponensial

"Memastikan bahwa seluruh potensi risiko yang mungkin terjadi masih sesuai dengan risk appetite," sebutnya.

Busrul menjelaskan, tahun 2024 telah melaksanakan aksi korporasi Kelompok Usaha Bank (KUB) antara Bank Jatim dengan Bank NTB Syariah. Sehingga pihaknya mencatat kinerja yang cukup positif. Kinerja keuangan ini merupakan konsolidasi yang juga mencakup kinerja anggota KUB yaitu Bank NTB Syariah.

Hingga Desember 2024, nilai asset BJTM secara konsolidasi sebesar Rp 118 triliun atau naik 13,7% dibanding tahun sebelumnya. Peningkatan asset mayoritas tersebut berasal dari kontribusi asset produktif seperti pertumbuhan penyaluran kredit sebesar Rp 75,3 triliun atau naik 37,6% yoy dan pengelolaan dana pihak ketiga sebesar Rp 90 triliun atau naik 15% yoy.

"Atas pengelolaan asset itu, Bank Jatim di tahun 2024 mampu membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 5,7 triliun atau meningkat 13,6% yoy," jelasnya.

Kemudian apabila dilihat dari sisi laba bersih Bank Jatim (bank only) sepanjang tahun 2024 sebesar Rp 1,28 triliun. "Kami yakin di tahun 2025 ini peluang bisnis Bank Jatim untuk bertumbuh cukup besar," sebutnya.

"Hal tersebut dapat dilihat dari kapasitas bisnis Bank Jatim di tahun 2025 akan ditingkatkan secara unorganik melalui sinergi KUB dengan BPD lainnya. Dimana pada tahun 2024, Bank Jatim telah bersinergi dengan Bank NTB Syariah dan di tahun 2025 akan dilanjutkan dengan 4 BPD lainnya yang sudah menandatangani Share Holder Agreement (SHA)," pungkasnya.


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Emiten Kedai Kopi Fore Mau IPO, Begini Prospeknya

Next Article Pemegang Saham Bank Banten (BEKS) Setuju Bank Jatim (BJTM) Masuk

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|