Bank Raya (AGRO) Buka Opsi Rencana Buyback Lagi

6 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) membuka opsi untuk melakukan pembelian kembali alias buyback saham. Bank digital milik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk itu sebelumnya telah menyetujui rencana buyback maksimal Rp20 miliar dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) tahun lalu, dan sudah merealisasikan 22.817.600 unit saham. Tersisa saldo Rp13 miliar untuk merealisasi rencana buyback dengan periode akan berakhir pada 21 Agustus 2025.

Direktur Keuangan Bank Raya Rustarti Suri Pertiwi mengatakan pihaknya akan mengevaluasi lagi apakah dibutuhkan rencana buyback tambahan, melihat kondisi pasar.

"Iya sebenarnya kan itu dari RUPSLB tahun lalu ya, itu [buyback] bisa sampai Rp20 miliar. Tapi itu maksimal kan, nanti kita lihat juga sih ini juga kita juga lagi review apakah akan perlu terus kita lanjutkan karena kan memang pasar lagi begini," ujar perempuan yang akrab disapa Tiwi itu di Gedung BRIlian, Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Di samping itu, ia mengatakan realisasi buyback ini juga sebagai pelaksanaan pemberian remunerasi bagi karyawan Bank Raya. Tiwi mengatakan ini sebagai "motivasi" untuk pekerja, maka dari itu tidak menutup kemungkinan bank digital itu merencanakan buyback lagi.

"Bisa aja [merencanakan buyback lagi] karena ini sebenarnya kita nggak akan misalnya bicara satu kali gitu. Karena kan buat pekerja kan juga ada, terus ya ini nanti bentuknya long term incentive sih, jadi kayak insentifnya ya nggak dalam satu kali langsung dikasih. Tapi kita akan lihat performance-nya misalnya jangka panjangnya dia, biar lebih engage," terangnya.

Maka demikian, Tiwi mengatakan pengajuan rencana buyback baru itu akan bertahap. Kajian terhadap rencana ini akan dilihat pada saat RUPS Bank Raya selanjutnya.

Menurut Tiwi, saham AGRO saat ini sudah memiliki fundamental yang baik, karena Bank Raya sudah memiliki berbagai produk serta berhasil mencatatkan pertumbuhan bisnis. Selain itu, bank itu juga sudah memiliki rencana kerja tahun ini.

"Ya kalau kita kan juga storynya yang pasti sekarang udah duduk ya, maksudnya produknya udah ada, growth-nya juga sudah mulai proven. Nanti kita akan lebih efektif ke market, ini sudah ada rencana tahun ini mau ngapa-ngapain cuman ya [kondisi] makronya kayak begini," ujar Tiwi sambil berseloroh.

Sementara itu pada perdagangan hari ini, hingga pukul 14.40 WIB, saham AGRO turun 1,57% ke level 188. Hal ini melanjutkan tren penurunan harga saham sejak awal tahun. 


(mkh/mkh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Perkuat Akselerasi Keuangan Kelompok Rentan & Perempuan

Next Article Video: Transformasi Bank Raya Sebagai Digital Attacker BRI Group

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|