BEKS Rights Issue 11,36 M Saham, Pemprov Banten Setor 4 Aset Ini

5 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Perseroda) Tbk. (BEKS) alias Bank Banten berencana melaksanakan Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu yang ke-8 (PMHMETD VIII) atau rights issue. Aksi korporasi ini merupakan bagian dari strategi memperkuat struktur permodalan dan ekspansi bisnis.

Mengutip prospektus, Bank Banten akan menerbitkan sebanyak-banyaknya 11,36 miliar saham baru Seri C dengan nominal Rp50 per saham. Saham baru ini setara dengan 17,97% dari total modal disetor penuh setelah pelaksanaan rights issue.

Sebagai pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sebesar 66,11%, Pemerintah Provinsi Banten akan melaksanakan seluruh haknya dalam PMHMETD ini. Mereka akan melakukan penyertaan modal bukan dalam bentuk uang, melainkan aset tetap (inbreng) alias terhadap empat aset.

Antara lain, Eks Gedung Kantor Disperindag di Serang, Gedung PLUT di Cipocok Jaya, Serang, Gedung Samsat Lama di Tangerang, dan Lahan Parkir UPTD SMB di Serang. Total nilai aset inbreng yang akan disertakan mencapai Rp139,57 miliar.

"Dengan demikian, rencana Inbreng ini diharapkan menjadi sebuah bentuk dukungan penuh Pemerintah Provinsi Banten untuk meningkatkan permodalan dalam bentuk aset guna mendukung kegiatan usaha Perseroan," kata BEKS dalam prospektus, dikutip Senin (21/4/2025).

Adapun dana hasil PMHMETD VIII akan difokuskan untuk akuisisi aset dari Pemprov Banten, pengembangan jaringan kantor dan teknologi, dan penyaluran kredit baru untuk mendorong pertumbuhan bisnis.

Aksi korporasi ini juga dilakukan sebagai bagian dari strategi konsolidasi bank sesuai dengan POJK No. 12/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.

Rencana rights issue ini telah disetujui dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang digelar pada 10 April 2025 lalu.

Setiap pemegang saham yang tercatat pada recording Date tanggal 19 Juni 2025, berhak menerima Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 23 hingga 30 Juni 2025.

(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini: