Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah bentrokan terjadi di Kongo atau Republik Demokratik Kongo (DRC), khususnya di Kota Goma yang mengakibatkan sebanyak 17 orang tewas dan hampir 370 orang luka-luka.
Hal itu terjadi kemarin Senin (27/1/2025) saat militer Kongo berjuang menahan pasukan M23 yang didukung oleh tentara Rwanda.
Tembakan artileri dan tembakan bergema di seluruh pusat utama di wilayah timur DRC seiring saat Kigali mengatakan lima warga sipil tewas di seberang perbatasan Rwanda.
"Kami berbaring di tempat tidur karena kami takut. Kami dapat mendengar tembakan di luar rumah kami, kami tidak dapat pergi," lapor penduduk Goma Lucie, dilansir AFP, dikutip Selasa (28/1/2025).
Berdasarkan laporan rumah sakit di Goma, ada sebanyak 367 orang yang terluka dan dirawat imbas dari bentrokan tersebut, sementara jumlah korban yang diperoleh AFP menyebutkan sedikitnya 17 orang tewas.
"Tim bedah kami sekarang bekerja sepanjang waktu untuk mengatasi masuknya banyak korban luka," kata Myriam Favier, kepala Komite Internasional Palang Merah di provinsi Kivu Utara.
Favier mengungkapkan, sebagian besar dari mereka yang terkena dampak adalah warga sipil.
Adapun, bentrokan itu bermula saat M23 muncul kembali sejak akhir tahun 2021 setelah bertahun-tahun tidak aktif dan mulai merebut sebagian besar wilayah provinsi Kivu Utara.
Namun pertempuran dengan militer Kongo telah meningkat sejak awal tahun 2025 ini, hal itu masuk pada kekerasan internal dan lintas batas yang telah melanda DRC timur selama tiga dekade terakhir.
Selain lebih dari satu juta orang yang menganggap Goma sebagai rumah, ibu kota provinsi tersebut menampung hampir sebanyak itu pula pengungsi akibat pertempuran.
Di lain sisi, PBB memperingatkan bahwa bentrokan itu bisa meningkatkan kekhawatiran pemicu perang regional. Mengingat, pertempuran tersebut telah meningkatkan krisis kemanusiaan, membuat lebih dari 400 ribu orang mengungsi sejak awal tahun.
Juru bicara DRC, Patrick Muyaya mengungkapkan bahwa pemerintah Kongo terus berupaya menghindari pembantaian dan jatuhnya korban jiwa.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini: