CNN Indonesia
Selasa, 04 Mar 2025 20:03 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan pihaknya telah memberikan peringatan dini cuaca ekstrem di kawasan Jabodetabek sejak 28 Februari 2025 lalu.
Dwikorita menyebut cuaca ekstrem bakal berlangsung dari 28 Februari sampai 6 Maret.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sehingga kami berikan sejak tanggal 27 berlaku 28 [Februari] sampai 6 Maret. Diulang lagi ya, terakhir diulang-ulang sampai terakhir hari kemarin jam 12.00 WIB. 12.00 siang. setiap 3 jam diulang," kata Dwikorita di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/3).
Dwikorita menjelaskan cuaca esktrem sudah bisa diprediksi dan dideteksi oleh BMKG selama ini.
BMKG, lanjutnya, terus memberikan peringatan dini supaya pihak pemerintah daerah dan warga yang tinggal di daerah rawan banjir atau longsor bisa segera melakukan tindakan preventif.
"Nah, tapi kalau sudah semuanya paham kalau cuacanya ekstrim, daerah lereng-lereng, daerah sungai di Jawa Barat itu sering banjir," ujarnya.
Dwikorita juga menjelaskan BMKG telah melakukan koordinasi langsung dengan Kalaksa BPBD Jawa Barat dan juga Basarnas Bandung beberapa waktu lalu. Tujuannya untuk menginfokan kecamatan mana di Jawa Barat yang perlu segera dibantu dan ditangani.
"Jadi sejauh itu BMKG. Kan juga ada BMKG di daerah, di provinsi Jawa Barat itu ada beberapa BMKG. Di situ juga koordinasi dengan Banten juga," kata dia.
Di sisi lain, Dwikorita mengatakan BNPB menyelenggarakan operasi modifikasi cuaca untuk meminimalisir cuaca esktrem. Sebab, potensi curah hujan masih cukup tinggi beberapa hari ke depan.
"Dikhawatirkan, meskipun tidak selebat kemarin tapi lahannya itu kan sudah rentan, sudah rapuh. Enggak usah hujan deras aja bisa banjir. Nah, jadi sekarang adalah gimana mengurangi intensitas hujan," katanya.
Bencana banjir telah mengepung sejumlah wilayah di kawasan Jabodetabek pada hari ini, Selasa (4/3) imbas curah hujan yang tinggi.
(fra/fra/rzr)